Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengenalkan buah nanas pasir kelud (PK-1) kepada Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Surabaya, Fiona Hoggart, dan ternyata disukai.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Kamis, mengemukakan buah nanas PK-1 ini menjadi salah satu buah unggulan dari Kabupaten Kediri. Rasa buah ini manis.
"Rasa buah ini dikenal manis. Saya juga minta Bu Gubernur, Bupati, Wali Kota mencicipi nanas termanis se-Indonesia ini," kata Bupati di Kediri.
Bupati membawa buah nanas pada puncak Hari Koperasi ke-75 Provinsi Jawa Timur sekaligus pembukaan Ekspo ke-9 di Grand City, Surabaya.
Baca juga: Khofifah kupaskan nanas Pasir Kelud 1 buat Prabowo di Grahadi
Baca juga: Kementan gerakkan sentra nanas di Kediri
Bupati juga menjelaskan potensi yang dimiliki Kabupaten Kediri kepada Konjen Australia di Surabaya, Fiona Hoggart. Buah nanas itu menjadi produk yang banyak digemari.
Selain buah nanas, Bupati juga mengenalkan beragam hasil alam lainnya dari Kabupaten Kediri yang kualitasnya juga bagus, misalnya buah durian, mangga hingga hasil tanaman perkebunan, yakni kopi.
Sementara itu, Konjen Australia di Surabaya, Fiona Hoggart mengakui kenikmatan rasa buah nanas PK-1 yang diberikan oleh Bupati Kediri tersebut.
Dirinya ingin berkunjung secara langsung ke Kabupaten Kediri melihat budi daya tanaman nanas. Bahkan, ia juga ingin mengajak serta Konjen negara lainnya berkunjung ke Kabupaten Kediri.
"Buah ini rasanya manis sekali, saya dengan Konjen Jepang, Konjen Amerika, kita akan bersama-sama berkunjung ke Kabupaten Kediri," kata Fiona.
Buah nanas pasir kelud I banyak dibudidayakan petani di kaki Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut), Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, karena kualitasnya yang bagus dan harga jual lebih mahal.
Masa tanam buah nanas itu, 18 bulan mulai tanam hingga panen. Setiap hektare mampu menghasilkan buah nanas hingga 75 ton dengan beragam ukuran. Namun, rata-rata berat buah tanpa mahkota antara 1,5 kilogram hingga 2 kilogram.
Untuk harga jual cukup bervariatif, antara Rp4.500 hingga Rp8.850 per kilogram, tergantung dari grade buah. Lebih mahal ketimbang buah nanas jenis lainnya. (*)
Baca juga: Nanas dan arang diburu warga untuk olah daging kurban
Baca juga: Mengapa makan nanas kadang membuat mulut terasa gatal?
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022