Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat mencatat ada 2.105 kasus aktif COVID-19 di wilayah itu terhitung pada Rabu (27/7).
"Kasus aktif per 27 itu 2.105. Kasus aktif itu artinya orang yang lagi sakit, baik dirawat atau isoman," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari saat ditemui di kawasan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat.
Jumlah kasus di wilayah tersebut, menurut
Erizon, meningkat dari hari ke hari. Erizon menduga penyebab jumlah kasus meningkatkan karena penyebarannya yang cepat.
Walau proses penyebaran cepat, dia memastikan angka kesembuhan di wilayah Jakarta Barat cukup tinggi.
"Tingkat kesembuhan rata-rata kalau laporan dari rumah sakit sih memang umumnya gejalanya ringan seperti pilek dan demam tapi tidak separah Delta," kata dia.
Baca juga: Pemkot Jakbar catat 616 kasus COVID-19 di Kembangan
Baca juga: Pemkot pastikan seluruh pusat perbelanjaan berlakukan wajib "booster"
Erizon menyebutkan dua kecamatan tertinggi penyumbang kasus COVID-19 adalah Kembangan dan Kalideres. Namun demikian, dia tidak bisa menjelaskan jumlah kasus yang ditemukan di dua kecamatan tersebut.
Dia juga belum bisa menjelaskan penyebab dua kecamatan tersebut menjadi wilayah penyumbang kasus COVID-19 terbanyak di Jakarta Barat.
Untuk mengantisipasi peningkatan kasus, pihaknya tetap menggencarkan program vaksinasi massal di wilayah Jakarta Barat.
Seluruh gerai vaksinasi, terutama dosis tiga (booster) di setiap Puskesmas Kecamatan dan Kelurahan dikerahkan guna meningkatkan angka capaian vaksin.
Dengan demikian, dia yakin imunitas warga akan meningkatkan dan angka penyebaran COVID-19 bisa ditekan. "Kami juga imbau warga untuk tetap taati protokol kesehatan dimana pun berada," kata Erizon.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022