Kami ingin penanganan cepat dan terorganisasi

Parigi, Sulteng (ANTARA) -

Ketua DPRD Parigi Moutong, Sulawesi Tengah Sayutin Budianto meminta pemerintah daerah setempat sebagai pengambil kebijakan segera menetapkan status tanggap darurat banjir bandang yang melanda Desa Torue, Kecamatan Torue pada Kamis (28/7) malam.
"Kami minta pihak eksekutif segera mengambil langkah konkret guna menetapkan status tanggap darurat tanpa haru menunggu 3x24 jam karena situasi saat ini darurat," kata Sayutin ditemui di Torue, Parigi Moutong, Jumat.
Menurut dia, kondisi di lokasi banjir sangat memprihatinkan, sehingga dibutuhkan penanganan cepat dan tepat, sebab sejak kejadian korban banjir bandang belum makan, dan banyak diantara mereka butuh bahan makanan.
"Belum makan dari semalam, korban banjir pagi ini baru makan, kami ingin penanganan cepat dan terorganisasi," ujar Sayutin.
Sebagai bagian dari pemerintah, katanya, DPRD selalu mendukung upaya dilakukan Pemda, mulai dari upaya pencarian korban pada Kamis malam (28/7) hingga upaya pemulihan nanti.

Baca juga: Korban banjir Torue Parigi Moutong butuh logistik

Baca juga: Tujuh korban akibat banjir di Desa Torue Kabupaten Parigi Moutong

Seorang warga duduk di depan rumahnya yang rusak disapu banjir bandang pada Kamis (28/7) malam
Warga berjalan di jalan Trans Sulawesi yang terendam lumpur akibat banjir bandang pada Kamis (28/7) malam di Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (29/7/2022). ANTARA/Moh Ridwan
di Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (29/7/2022). ANTARA/Moh Ridwan
Hingga Jumat pagi, warga Desa Torue diungsikan ke tempat aman, karena rumah mereka masih terendam lumpur dan material kayu.
"Kami meminta warga Parigi Moutong kiranya dapat memberikan uluran tangan kepada saudara-saudara kita tertimpa musibah, situasi saat ini korban banjir sangat membutuhkan logistik, makanan siap saji dan perlengkapan bayi," tutur Sayutin.
Ia mengemukakan, dari peninjauan dilakukannya kurang lebih tiga dusun terdampak parah, yakni Dusun 1, Dusun 3 dan Dusun 5.
Dilaporkan, dari peristiwa itu tiga korban meninggal dunia, empat masih dinyatakan hilang.
Selain itu, iya juga mengapresiasi tim SAR yang sudah bekerja membantu mengevakuasi warga terdampak, oleh karena itu sinergitas pemerintah, pemangku kepentingan dan relawan diharapkan tetap terbangun untuk misi kemanusiaan.
"Kami berharap korban bencana menjadi prioritas saat ini, karena situasinya belum kondusif. Kami juga sejak semalam sudah menyalurkan bantuan seadanya," kata Sayutin menambahkan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong Idran mengemukakan, saat ini kurang lebih 37 balita berada di sejumlah titik pengungsian.
"Mereka butuh pakaian, susu dan perlengkapan lainnya. Kami sedang mengupayakan bantuan untuk balita dan pengungsi lainnya," kata Idran.

Baca juga: BPBD sebut Banjir di Parigi Moutong dampak cuaca buruk

Baca juga: BPBD: Ratusan kepala keluarga terdampak banjir Parigi butuh logistik

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022