(Kenaikan laba bersih) ini merupakan buah manis dari berbagai strategi dan langkah transformasi yang telah kami jalankan

Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) mencetak laba bersih sebesar Rp17,4 triliun sepanjang semester pertama tahun ini meski di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam pernyataan di Jakarta, Jumat, mengatakan laba bersih itu naik 162,4 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya tercatat sebesar Rp6,6 triliun.

"(Kenaikan laba bersih) ini merupakan buah manis dari berbagai strategi dan langkah transformasi yang telah kami jalankan," kata Darmawan.

Informasi keuangan tersebut berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian PLN Semester I-2022 (unaudited) yang telah diterbitkan pada 26 Juli 2022.

Pada semester I-2022, PLN mencatat kenaikan volume penjualan listrik sebesar 133,87 terawatt jam (TWh). Angka penjualan itu meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya 125,49 TWh.

Darmawan menjelaskan kenaikan penjualan tenaga listrik ditopang oleh pertumbuhan yang signifikan pada pelanggan industri dengan penambahan volume penjualan listrik 5,4 TWh atau 14,3 persen hingga akhir Juni 2022.

"Kenaikan penjualan listrik yang signifikan dari golongan industri ini menandakan perekonomian yang mulai pulih di tengah pandemi," katanya.

Darmawan mengungkapkan PLN membukukan penjualan tenaga listrik senilai Rp150,6 triliun, meningkat 7,2 persen atau bertambah Rp10,1 triliun berkat penjualan listrik yang mengalami kenaikan.

Ia menambahkan bahwa pertumbuhan kinerja penjualan listrik merupakan representasi dari keberhasilan program-program yang dilakukan oleh perseroan, antara lain akuisisi captive power, peningkatan renewable energy certificate (REC), konversi kompor elpiji ke kompor induksi, electrifying marine, dan electrifying agriculture yang mendorong penambahan pelanggan sebanyak 1,4 juta hingga Juni 2022.

"Saat ini, PLN melayani hingga 83,9 juta pelanggan," kata Darmawan.

Di sisi lain, EBITDA berhasil dipertahankan positif sebesar Rp55,4 triliun dan EBITDA margin 26,2 persen di tengah penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing utama yang mempengaruhi operasional perusahaan.

"Tentu saja pencapaian ini tak lepas dari kerja keras para insan PLN, dukungan pemerintah dan stakeholder serta seluruh pelanggan. Kami terus berdedikasi memberikan layanan terbaik kepada seluruh masyarakat Indonesia," kata Darmawan.

Baca juga: Kadin minta dukungan regulasi untuk transisi energi di industri

Baca juga: Kementerian ESDM dorong konservasi energi di kalangan industri

Baca juga: PLN siap tambah 100 unit SPKLU tahun ini

Baca juga: PLN bangun 4 SUTT dukung kelistrikan pembangunan IKN Nusantara

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022