G20 bisa membuat pengaruh di duniaJakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha mendorong keterlibatan masyarakat di seluruh negara G20 untuk menggandakan usaha dalam memperkuat arsitektur kesehatan global.
"Saat ini hampir 500 organisasi masyarakat dari seluruh negara G20 punya pengaruh memperkuat arsitektur kesehatan dunia. Ini membuktikan G20 bisa membuat pengaruh di dunia," kata Kunta Wibawa Dasa Nugraha saat menjadi pembicara dalam Civil-20 (C20) bertajuk "Policy Dialog Meeting" yang diikuti dari YouTube C20 di Jakarta, Kamis.
Untuk memperkuat arsitektur kesehatan global, kata Kunta, dibutuhkan partner yang kuat dan dukungan berkelanjutan dari semua stakeholder, tidak hanya dari anggota G20 tapi juga dari G20 Engagement Group, termasuk C20.
Menurut Kunta Presidensi G20 Indonesia fokus pada tiga pilar, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.
Baca juga: C20 himpun masukan terkait isu kesehatan hingga kesetaraan gender
Baca juga: Delegasi G20 dukung tiga isu pokok bidang pertanian usulan Indonesia
Ia mengatakan Health Working Group (HWG) G20 membahas tiga isu prioritas untuk perkuat arsitektur kesehatan, di antaranya membangun ketahanan sistem kesehatan global, harmonisasi protokol kesehatan, memperluas manufaktur global dan pusat penelitian untuk persiapan pandemi di masa depan.
Kunta mengatakan diperlukan SDM yang berkualitas dalam pelayanan pengembangan sistem kesehatan berkelanjutan di setiap negara.
"Juga perlu mendorong dan memobilisasi sumber daya, baik SDM maupun finansial untuk mendukung sistem kesehatan. Keuangan negara tidak akan bisa membangun sistem kesehatan yang berkelanjutan. Dukungan aktif dari semua pihak dibutuhkan," katanya.
Menurut Kunta, diperlukan usaha yang lebih kuat lagi untuk penyediaan vaksin yang berkeadilan hingga pelayanan medis, khususnya di negara berkembang.
Baca juga: Komunike S20 rekomendasikan kesiapsiagaan pandemi dan perubahan iklim
Ia mengatakan Health Working Group (HWG) G20 membahas tiga isu prioritas untuk perkuat arsitektur kesehatan, di antaranya membangun ketahanan sistem kesehatan global, harmonisasi protokol kesehatan, memperluas manufaktur global dan pusat penelitian untuk persiapan pandemi di masa depan.
Kunta mengatakan diperlukan SDM yang berkualitas dalam pelayanan pengembangan sistem kesehatan berkelanjutan di setiap negara.
"Juga perlu mendorong dan memobilisasi sumber daya, baik SDM maupun finansial untuk mendukung sistem kesehatan. Keuangan negara tidak akan bisa membangun sistem kesehatan yang berkelanjutan. Dukungan aktif dari semua pihak dibutuhkan," katanya.
Menurut Kunta, diperlukan usaha yang lebih kuat lagi untuk penyediaan vaksin yang berkeadilan hingga pelayanan medis, khususnya di negara berkembang.
Baca juga: Komunike S20 rekomendasikan kesiapsiagaan pandemi dan perubahan iklim
Baca juga: S20: G20 bangun sistem kesehatan global yang tangguh
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022