Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan akan membantu melalui hibah pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter per detik. Kami sudah melihat kemarin di Hwaseong Water Purification Plant
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Korea Selatan menyepakati empat bentuk kerja sama konkret bidang infrastruktur dengan Indonesia untuk membantu pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Ada beberapa kerja sama yang sudah kita sepakati. Pertama, Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan akan membantu melalui hibah pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter per detik. Kami sudah melihat kemarin di Hwaseong Water Purification Plant,” kata Menteri Basuki yang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja ke Korea Selatan (Korsel), sebagaimana pernyataan tertulis diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut Basuki, instalasi pemurnian air di Hwaseong Water Purification Plant adalah teknologi terbaik yang sudah diaplikasikan oleh Korea Selatan sehingga siap minum.
“Sangat reliable karena proses pengolahan akhirnya dilakukan dengan metode ozonisasi,” ujarnya.
Kerja sama kedua yang sudah disepakati adalah pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN Nusantara.
"Kerjasama ketiga, kami juga telah mengunjungi Busan Eco Delta Smart City dan Smart Village yang dulu tahun 2019, saat groundbreaking juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia, kata Basuki, telah melihat progres infrastruktur tersebut setelah tiga tahun.
“Ada yang namanya smart village (kampung cerdas) yang sudah selesai dibangun sebanyak 86 rumah dan dihuni oleh 400 orang. Perkembangannya sedang dimonitor terus melalui implementasi 41 jenis teknologi canggih di dalam smart village tersebut,” ujar Basuki.
Kemudian, Basuki menjelaskan di IKN Nusantara juga akan dibangun smart village atau kampung cerdas yang terdiri dari 100 unit rumah sebagai proyek percontohan. Proyek smart village ini direncanakan dapat mulai dibangun pada 2023 dengan dukungan dari Korea Selatan.
Terakhir, untuk menghubungkan IKN Nusantara dengan Balikpapan akan dibangun immerse tunnel atau terowongan tabung benam yang sesuai dengan konsep kota hutan.
“Kita ingin melindungi bekantan, fauna dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Teluk Balikpapan. Untuk itu kita tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan, melainkan kita coba bangun immerse tunnel (terowongan tabung benam) seperti di Geoje, Busan. Saat ini sedang dikerjakan studi kelayakan untuk kemudian tahun ini dilanjutkan dengan desain dasarnya, sehingga bisa kita mulai pembangunannya pada 2023,” kata Basuki.
Baca juga: RI kantongi komitmen investasi Rp100,69 triliun dari Korea Selatan
Baca juga: Jokowi jamin tak ada kendala investasi kepada para CEO Korea Selatan
Baca juga: Investasi dari Korsel diharapkan dongkrak perekonomian Jakarta
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022