Direktur Utama PT Impack Pratama Industri Tbk Haryanto Tjiptodihardjo mengatakan, pasca pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19, ditambah dengan berlangsungnya perayaan Lebaran pada kuartal II, perseroan tetap mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebanyak 27,5 persen menjadi Rp1,35 triliun pada semester I 2022.
"Pada umumnya, kinerja bisnis perseroan akan menguat pada semester II setiap tahunnya. Berdasarkan hal ini, manajemen perseroan optimis mampu mencapai target 2022 yang telah ditetapkan, yakni pendapatan sebesar Rp2,6 triliun, serta laba bersih senilai Rp260 miliar," ujar Haryanto dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Haryanto menyampaikan, pertumbuhan pendapatan pada semester pertama 2022 utamanya didongkrak oleh kenaikan volume penjualan.
Pada Juni lalu, perseroan mulai mengekspor produk atap Alderon ke Thailand, setelah sebelumnya Alderon juga telah diekspor ke Malaysia dan Vietnam.
"Oleh sebab itu, Manajemen meyakini ekspor secara keseluruhan serta volume penjualan produk atap uPVC dapat membaik di semester II," kata Haryanto.
Ke depannya, lanjut Haryanto, jika melihat potensi pada pasar di negara-negara tersebut, maka tidak menutup kemungkinan perseroan bisa membuka pabrik di sana.
Dari dalam negeri, selain membuka pabrik di Rungkut, Surabaya, perseroan juga memperluas wilayah operasi manufaktur Alderon ke area Jawa Tengah.
Pada 21 Juli 2022, perseroan melalui entitas anaknya, PT Unipack Plasindo, telah menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah dengan luas sekitar 2,9 Ha.
Rencananya, penetapan pabrik baru di KITB itu akan berfungsi sebagai pabrik produk atap, pipa, serta plafon semuanya di bawah merek Alderon.
Pada 7 Juli 2022 lalu, emiten berkode saham IMPC itu juga telah membagikan dividen tunai kepada pemegang sahamnya, yakni sejumlah Rp106,3 miliar atau setara 50,6 persen dari laba bersih perseroan tahun 2021.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022