Jakarta (ANTARA) - Perusahaan raksasa gas Rusia Gazprom pada Rabu (27/7) mengatakan bahwa perusahaan manufaktur industri Siemens gagal memenuhi kewajibannya dan belum memperbaiki mesin turbin untuk jalur pipa Nord Stream 1.

"Pada Mei lalu, kami berharap menerima satu mesin yang telah diperbaiki dari Siemens, tetapi hingga kini kami belum menerima mesin itu," kata Wakil Ketua Komite Manajemen Gazprom Vitaly Markelov, seperti dikutip dan dilansir oleh media setempat Rusia.

"Masih ada masalah yang belum terselesaikan terkait risiko sanksi, yang menghambat kembalinya mesin turbin gas ini ke Rusia, dan menghambat transportasi mesin-mesin lainnya untuk diperbaiki," ujar Markelov.

Menurut Markelov, masih ada masalah pada mesin-mesin yang belum diperbaiki di stasiun kompresor, dan "Siemens tidak melakukan upaya untuk mengatasi masalah ini."

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa enam unit pompa gas biasanya digunakan di stasiun kompresor, dan hanya satu mesin yang berfungsi, sedangkan yang lainnya tidak berfungsi karena masalah teknis.

Pihak perusahaan tidak pernah mengalami masalah dengan perbaikan mesin sebelum penjatuhan sanksi anti-Rusia, kata Markelov.


Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022