Padang (ANTARA) – Dalam rangka mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan pemerintah provinsi Sumatera Barat untuk mensosialisasikan Indonesia’s FoLU Net Sink 2030.

Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah Dan Sektor KLHK Erik Teguh Primiantoro menyebutkan acara ini bertujuan untuk menyampaikan kebijakan, strategi, dan rencana implementasi aksi mitigasi yang mengacu pada target pengurangan emisi gas rumah kaca secara kolektif.

Erik menyampaikan bahwa acara ini dapat menjadi sarana kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah terkait proses perencanaan dan implementasi Indonesia’s FoLU Net Sink (IFNET) 2030.

“Ini diharapkan dapat mengintegrasikan target IFNET 2030 dengan berbagai upaya pengendalian perubahan iklim yang dilakukan oleh berbagai elemen pemerintah daerah,” ujar Erik dalam sosialiasi IFNET 2030 yang dilakukan secara daring dan luring di Padang, Rabu.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menyampaikan komitmennya mendukung penuh IFNET 2030.
Lebih lanjut, Mahyeldi menjelaskan bahwa pemerintah Sumatera Barat telah mengambil langkah nyata dalam pengendalian perubahan iklim. Menurutnya, berbagai kebijakan telah dikeluarkan sebagai aksi mitigasi baik dari sektor pertanian, kehutanan, hingga pengelolaan limbah.

“Kami sangat peduli terhadap perubahan iklim, sehingga kegiatan yang menyangkut pengendalian perubahan iklim ini menjadi salah satu prioritas kami,” ujarnya.

Dalam keterangannya tersebut, Mahyeldi juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 9,72 persen atau 18 ton CO2 pada tahun 2030.

“Kami telah melakukan beberapa aksi mitigasi di antaranya rehabilitasi hutan, pengayaan hutan lindung, reboisasi, dan juga pengelolaan sampah dan limbah, sehingga diharapkan upaya ini dapat mencapai target penurunan emisi GRK di tahun 2030,” terang Mahyeldi.

Mahyeldi menambahkan upaya ini dapat terealisasi apabila pemerintah dan masyarakat saling bersinergi dalam mengelola hutan, karena sektor kehutanan menjadi fokus utama dalam target penurunan emisi gas rumah kaca.

Sementara itu, Sekretaris Dirjen KLHK Mahfudz MP menyampaikan apresiasinya terhadap pemerintah Sumatera Barat yang telah mewujudukan berbagai kegiatan dalam upaya pelestarian lingkungan hutan.

“Upaya pemerintah Sumbar mengajak pemerintah daerah lainnya bekerja sama menangani masalah karhutlah tentu patut diapresiasi. Hal ini menjadi contoh mengapa tidak ada kasus kebakaran hutan di sini,” tutur Mahfudz.

Menurut Mahfudz tiga poin penting yang direncanakan FoLU telah berhasil diterapkan dengan baik oleh pemerintah Sumbar seperti aksi penanaman pohon dan budidaya madu.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022