Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pengecekan terhadap kebenaran informasi kembali terjadinya kasus pelecehan seksual di bus TransJakarta.
"Ya nanti kita cek, yang kita ketahui di masa-masa sibuk penumpang di TransJakarta memang padat dan memang ada potensi itu," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Rabu.
tidak terjadi kembali.
"Ke depan kita akan mengatur lebih baik tentu penting bagi kita semua untuk mengatur agar peristiwa itu tidak terjadi kembali," katanya.
Baca juga: Pelaku pelecehan seksual transjakarta divonis 1,5 tahun
Video unggahan akun Instagram @lensa_berita_jakarta, memperlihatkan suasana di dalam bus TransJakarta yang dipadati penumpang.
Kamera menangkap permainan jari seseorang di sela-sela kaki seorang penumpang. Dengan memanfaatkan padatnya orang, pelaku menggunakan tangannya untuk meraba paha seorang penumpang lain di dekatnya.
"Diduga aksi pelecehan kembali terjadi di Bus TransJakarta rute 3F (Kalideres-GBK), Senin 25 Juli 2022," tulis @lensa_berita_jakarta sebagai caption unggahannya.
Akun tersebut juga menyebutkan bahwa keadaannya bus penuh dan korban berdiri di dekat pintu bus.
Baca juga: Laporkan saja kasus pelecehan seksual melalui 112
seperti berusaha menyentuh paha korban dari belakang. Namun ia bertindak seolah tanpa sengaja menyentuh akibat guncangan di bus serta kondisi penumpang yang padat.
Korban kemudian turun di Halte Bundaran Senayan dan langsung melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dialami kepada petugas.
Pelaku juga disebut sempat diciduk tetapi ia masih berkilah. Sementara pelecehan yang dialami disebut membuat korban mengalami trauma.
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) telah mengoperasikan kembali bus pink yang secara khusus bagi pelanggan wanita. Bus itu secara efektif melayani penumpang mulai Senin (25/07).
Bus pink ini beroperasi pukul 05.00-22.00 WIB dengan tarif reguler dan tidak ada perbedaan dengan bus lainnya, yaitu Rp3.500.
Baca juga: CCTV dinilai efektif berikan efek gentar bagi pelaku pelecehanPewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022