Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengapresiasi terselenggaranya "Pumpung Hai" (perhelatan) dan Festival Dayak 2022 karena kegiatan tersebut memberikan banyak manfaat, salah satunya dalam membangkitkan semangat kebudayaan di tengah masyarakat.
Baca juga: Pemkab Gumas daftarkan rumah adat Dayak sebagai objek cagar budaya
Hal itu ia sampaikan saat membuka kegiatan Pumpung Hai dan Festival Dayak 2022 di Bundaran Besar Palangka Raya yang dirangkai dengan Parade Seribu Dohong serta Expo Budaya di lapangan Pameran Tilung kota setempat. Pumpung Hai secara lebih luas diartikan sebagai pagelaran atau acara/perhelatan besar terkait budaya suku Dayak yang diselenggarakan secara turun-temurun, dari tahun ke tahun.
Dia menjelaskan, di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan zaman, hendaknya adat dan budaya yang kaya dan beraneka ragam tetap bisa terjaga, dilihat serta diwariskan kepada generasi penerus nantinya. Maka menjadi harapan bersama sebagai pewaris sekaligus penerus budaya daerah, masyarakat wajib melindungi dan melestarikan-nya.
Baca juga: Warga Inggris Raya terpukau melihat Tari Mandau khas Dayak Kalteng
Lebih lanjut Katma mengatakan, dengan adanya rangkaian kegiatan expo yang diikuti berbagai peserta, mulai dari instansi hingga pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), diharapkan dapat mendukung bangkitnya perekonomian Kalimantan Tengah.
Baca juga: Kalteng gelar festival budaya Dayak Borneo
Sementara itu Wakil Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Rahmat Nasution Hamka mengatakan, sebagai warga suku Dayak harus memiliki kebanggaan terhadap budaya yang dimiliki.
Baca juga: Masyarakat Kalteng tumpah ruah sambut semarak FBIM 2022
Baca juga: Adat Dayak Paser berharap IKN tidak matikan adat dan budaya di Kaltim
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022