Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia, Burhanudin Abdullah, menyatakan bahwa penegasan pemerintah yang tidak jadi menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) akan menekan inflasi di bawah delapan persen pada akhir 2006. "Saya harap dengan pernyataan pemerintah itu, angka inflasi bisa lebih baik dari yang kita harapkan pada 2006," kata Burhanuiddin di sela seminar tahunan tentang peningkatahn investasi dan sektor riil di Gedung BI Jakarta, Senin. Dia mengatakan semula BI menargetkan inflasi pada akhir tahun ini mencapai sekitar (plus minus) delapan persen. "Andaikata minusnya (di bawah 8 persen-red) yang dicapai, itu akan lebih baik. Pemerintah sendiri menargetkan inflasi pada akhir tahun mencapai sekitar sembilan persen." Dalam dialog dengan para pengusaha di Pulau Bintan Jumat lalu, Wakil Presiden Yusuf Kalla menegaskan pemerintah tidak jadi menaikkan TDL. Dalam dialog tersebut, Wapres menerima beberapa keluhan khusunya soal ketidakjelasan aturan, masalah buruh serta pasokan energi. Menurut Wapres, soal kenaikan upah buruh yang beberapa waktu lalu terjadi karena adanya kenaikan inflasi, tetapi dengan kondisi saat ini inflasi telah menurun, maka hal itu tidak akan terjadi lagi. "Waktu itu (kenaikan upah) karena adanya kenaikan inflasi, tetapi dengan turunnya inflasi dan tidak adanya kenaikan TDL, maka hal itu tidak akan terjadi lagi, " kata Wapres. Sementara mengenai keluhan soal birokrasi yang berbelit dan aturan yang tidak jelas, Wapres menegaskan saat ini pemerintah telah membentuk tim khusus untuk menangani berbagai masalah itu. (*)
Copyright © ANTARA 2006