Satgas pengendalian PMK di daerah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk selalu memperketat pengawasanJakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melaporkan bahwa 707.580 ekor sapi telah menjalani vaksinasi PMK hingga Rabu, 27 Juli 2022.
Berdasarkan data Satgas PMK yang dikutip di Jakarta, Rabu, diketahui bahwa penyakit mulut dan kuku telah menyerang hewan ternak di 268 kabupaten/kota dari 22 provinsi di Indonesia dengan mayoritas menyerang sapi.
Hingga hari ini, terdapat total 430.171 hewan ternak yang telah terjangkit penyakit tersebut yang terdiri dari 220.519 ekor telah sembuh, 199.188 ekor belum sembuh, 3.952 ekor mati dan 6.512 ekor dipotong dengan syarat tertentu.
Rincian hewan ternak yang sakit adalah 414.169 sapi, 11.314 kerbau, 1.569 domba, 3.072 kambing dan 47 babi.
Baca juga: Satgas pertimbangkan tenaga Babinsa-Bhabinkamtibmas tangani PMK
Baca juga: Satgas PMK minta perketat dan tertibkan pihak manfaatkan situasi wabah
Sementara hewan ternak yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 212.086 sapi, 5.792 kerbau, 949 domba, 1.676 kambing dan 16 babi.
Hewan yang masih belum sembuh tercatat ada 191.809 sapi, 5.414 kerbau, 605 domba, 1.329 kambing dan 31 babi.
Hewan ternak yang dinyatakan mati akibat PMK di seluruh Indonesia terdiri dari 3.869 sapi, 64 kerbau, delapan domba dan 11 kambing.
PMK muncul pertama kali di Jawa Timur yang dikonfirmasi pada tanggal 5 Mei 2022.
Baca juga: Kementan siapkan vaksin PMK lokal akhir Agustus
Sementara hewan ternak yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 212.086 sapi, 5.792 kerbau, 949 domba, 1.676 kambing dan 16 babi.
Hewan yang masih belum sembuh tercatat ada 191.809 sapi, 5.414 kerbau, 605 domba, 1.329 kambing dan 31 babi.
Hewan ternak yang dinyatakan mati akibat PMK di seluruh Indonesia terdiri dari 3.869 sapi, 64 kerbau, delapan domba dan 11 kambing.
PMK muncul pertama kali di Jawa Timur yang dikonfirmasi pada tanggal 5 Mei 2022.
Baca juga: Kementan siapkan vaksin PMK lokal akhir Agustus
Baca juga: Gubernur: Penanganan PMK di Kalbar berjalan cepat
Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) meminta aparat untuk memperketat dan menertibkan pihak-pihak yang memanfaatkan situasi wabah PMK pada hewan ternak.
"Kami mohon kepada Satgas pengendalian PMK di daerah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk selalu memperketat pengawasan dan penertiban pihak-pihak yang mengambil keuntungan pribadi dari situasi wabah PMK ini," ujar Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) Wiku Adisasmito.
Wiku mengimbau kepada Satgas PMK dan petugas terkait dilakukan untuk menerapkan tindak pengamanan biosecurity yang ketat, juga saat bertugas di area peternakan.
Baca juga: Hewan ternak di 269 kota/kabupaten tertular PMK, terbanyak Jatim
Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) meminta aparat untuk memperketat dan menertibkan pihak-pihak yang memanfaatkan situasi wabah PMK pada hewan ternak.
"Kami mohon kepada Satgas pengendalian PMK di daerah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk selalu memperketat pengawasan dan penertiban pihak-pihak yang mengambil keuntungan pribadi dari situasi wabah PMK ini," ujar Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) Wiku Adisasmito.
Wiku mengimbau kepada Satgas PMK dan petugas terkait dilakukan untuk menerapkan tindak pengamanan biosecurity yang ketat, juga saat bertugas di area peternakan.
Baca juga: Hewan ternak di 269 kota/kabupaten tertular PMK, terbanyak Jatim
Baca juga: Pemerintah pertahankan 15 provinsi tetap zona hijau penularan PMK
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022