Arab Saudi bantu renovasi rumah sakit di Irak

Riyadh (ANTARA) - Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, memberikan arahan kepada pemerintah Arab Saudi untuk membantu renovasi rumah sakit Ibn Al Khatib di Baghdad, Irak, melalui Saudi Fund for Development (SFD).

CEO SFD Sultan A. Al-Marshad dan Duta Besar Irak untuk Arab Saudi Abdul Sattar Hadi Al-Janabi, atas nama Menteri Keuangan Irak menandatangani nota kesepahaman (MoU) pembiayaan proyek renovasi rumah sakit itu di kantor SFD di Riyadh, menurut kantor berita Arab Saudi SPA, Selasa (26/7).

Penandatanganan MoU ini juga dihadiri Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Irak Abdulaziz bin Khalid Al-Shammari.

MoU ini melanjutkan hubungan sejarah yang erat dan luar biasa antara kedua negara, karena hibah diberikan untuk mendukung Irak dan masyarakat Irak dalam mengatasi insiden kebakaran.

Nota kesepahaman ini memperkuat dan meningkatkan kerjasama pembangunan yang konstruktif antara kedua negara dan mempromosikan pembangunan serta kemakmuran struktur sosial Irak.

Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Al-Janabi memuji peran penting Kerajaan Arab Saudi melalui SFD dalam mendukung sektor kesehatan dan infrastruktur di Irak. Dia menyoroti pentingnya proyek ini dalam meningkatkan mata pencaharian rakyat Irak dan akses mereka ke layanan kesehatan yang penting.

Sementara itu, CEO SFD Al Marshad menegaskan bahwa MoU menunjukkan komitmen tinggi Kerajaan Arab Saudi untuk membantu, mempererat hubungan pembangunan, dan mengatasi tantangan yang dihadapi sektor infrastruktur dan kesehatan Irak melalui proyek pembiayaan yang berkontribusi pada perkembangan sosial dan ekonomi Irak.

Dalam Konferensi Internasioal Kuwait untuk Rekonstruksi Irak, Pemerintah Arab Saudi mengumumkan alokasi dana 1,5 juta dolar AS dalam bentuk pinjaman lunak melalui SFD untuk menyokong pembangunan Irak.

Dua proyek pembangunan dengan nilai lebih dari 40 juta dolar AS telah ditandatangani untuk membiayai sektor kesehatan dan pertanian, yaitu pembangunan Rumah Sakit Al Saqlawiya di Al Anbar dan silo gandum di Diwaniya.

Sumber : SPA-OANA