Potensi sampah yang dihasilkan di Kota Semarang tiap harinya mencapai 1.200 ton. Jika diambil 10 persennya saja, maka ada sekitar 120 ton sampah plastik tiap hariSemarang (ANTARA) - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) memilih Kota Semarang, Jawa Tengah, sebagai daerah yang akan dibiayai dalam program pengurangan polusi sampah plastik yang mengalir ke laut.
Direktur USAID Indonesia Jeff Cohan dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan Pemerintah Kota Semarang, di Semarang, Rabu, mengatakan, program ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Amerika Serikat dengan berbagai pihak swasta.
Ia mengatakan dalam program "Clean Cities, Blue Ocean" tersebut USAID juga menggandeng perusahaan manajemen investasi, Circulate Capital serta perusahaan daur ulang plastik, Prevented Ocean Plastic Asia.
"Program ini akan dibiayai dengan pembiayaan campuran yang melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat," katanya.
Adapun pemilihan Kota Semarang, kata dia, Ibu Kota Jawa Tengah ini juga memiliki problematika dengan plastik, sama seperti yang dialami kota-kota lain di Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, Kota Semarang merupakan daerah tujuan usaha maupun pariwisata yang memiliki lokasi yang berkualitas.
Secara keseluruhan, ia menyebut terdapat pendanaan hingga 5 juta dolar AS untuk program pengurangan polusi sampah plastik ini, termasuk di wilayah Semarang.
Meski demikian, Jeff Cohan meminta untuk tidak melihat besaran investasi yang dibutuhkan untuk program ini, namun hasil yang akan diperoleh dalam beberapa tahun ke depan.
Sementara Asisten Bidang Pemerintahan Pemerintah Kota Semarang, Muhammad Khadiq, mengapresiasi kepedulian terhadap ancaman polusi sampah plastik di Ibu Kota Jawa Tengah ini.
Ia menyebut potensi sampah yang dihasilkan di Kota Semarang tiap harinya mencapai 1.200 ton.
"Jika diambil 10 persennya saja, maka ada sekitar 120 ton sampah plastik tiap hari.," katanya.
Upaya pemerintah dalam menekan polusi sampah plastik sudah dilakukan, antara lain dengan melarang penggunaan kantong plastik di toko-toko modern, demikian Muhammad Khadiq.
Baca juga: Perangi sampah plastik, AS hibahkan Rp18 miliar ke CSO
Baca juga: Warga Magelang-Jateng diajak kurangi sampah plastik
Baca juga: AIESEC ajak masyarakat Semarang kurangi penggunaan plastik
Baca juga: Dow dan Bintari bantu pengelolaan sampah di Semarang
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022