Jakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA telah memproses 67 juta transaksi BI-FAST senilai Rp271 triliun sampai Juni 2022.
Dengan demikian, transaksi BI-FAST melalui BCA tersebut tercatat tumbuh 12 kali pada Juni 2022 dibandingkan Mei 2022.
"Pengembangan solusi digital secara konsisten menjadi modal utama untuk mempertahankan kekuatan BCA di segmen perbankan transaksi," ungkap Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam Paparan Kinerja Semester I 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Dalam rangka mendukung inisiatif dari regulator untuk menciptakan sistem pembayaran Indonesia yang modern, BCA telah mengimplementasikan infrastruktur BI-FAST pada platform myBCA, KlikBCA (internet banking BCA), dan BCA mobile.
Sementara itu, Jahja menuturkan volume transaksi BCA virtual account meningkat 57 persen pada semester I 2022 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), yang didominasi dengan pemain fintech.
Volume transaksi Oneklik pun meningkat 3,3 kali lipat dalam dua tahun, dengan kenaikan nilai transaksi 2,5 kali lipat.
Ia tak menampik bahwa mayoritas transaksi perbankan di semester I 2022 berasal dari transaksi digital terutama dari mobile banking.
Pada paruh pertama tahun ini, total volume transaksi perbankan tercatat naik 40 persen (yoy) mencapai 10 miliar transaksi.
Terkait pengembangan myBCA yang dipersiapkan menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi di masa depan, dirinya menegaskan BCA telah menambahkan beberapa fitur.
Fitur yang dimaksud yakni Kredit Pemilikan Rumah (KPR) instant top up, pembayaran tagihan handphone pasca bayar, push notification personal, hingga transfer virtual account single billing di triwulan II 2022.
Baca juga: BCA salurkan kredit berkelanjutan Rp169,5 triliun di semester I-2022
Baca juga: Penyaluran kredit BCA tembus Rp675,4 triliun ditopang kredit korporasi
Baca juga: Laba bersih BCA semester I 2022 naik 24,9 persen, jadi Rp18 triliun
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022