ditunjang dengan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Program Rehabilitasi Hutan dan LahanGorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo melaksanakan rehabilitasi lahan kritis di daerah itu dengan membangun kerja sama dengan pihak lain termasuk masyarakat.
"Kami mengalokasikan anggaran bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk merehabilitasi lahan kritis, ditunjang dengan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL)," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Gorontalo Utara, Suleman Lakoro di Gorontalo, Rabu.
Olehnya, kata dia, sosialisasi rehabilitasi hutan dan lahan oleh pihak Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung (BPDASHL) Provinsi Gorontalo, sangat diapresiasi dan akan ditindaklanjuti pemkab hingga ke desa-desa.
Ia mengatakan, untuk tahun 2022, pemkab menerima bantuan kegiatan reboisasi penanaman untuk rehabilitasi hutan dan lahan secara vegetatif seluas 290 hektare.
Baca juga: Kabupaten Gorontalo berencana membangun taman hutan raya untuk riset
Bantuan tersebut diterima dari pihak BPDASHL Provinsi Gorontalo, khusus untuk kegiatan di dalam kawasan hutan yang dikelola oleh UPTD KPH Wilayah IV Gorontalo Utara.
Kegiatan terselenggara secara swakelola oleh kelompok masyarakat yang ada di sekitar kawasan hutan.
Pemkab berharap kegiatan tersebut terus didukung masyarakat, agar pelaksanaan rehabilitasi kawasan hutan dapat tercapai untuk penanggulangan secara menyeluruh khususnya mempertahankan kelestarian, serta mencegah bencana alam khususnya banjir.
Pemkab sendiri, kata Suleman, berkomitmen terus melaksanakan sosialisasi bagi masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan hutan.
Baca juga: Mempertahankan babi rusa di hutan Gorontalo
"Kami pun mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang telah mengalokasikan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di daerah ini," katanya.
Hal itu diprioritaskan untuk perbaikan kondisi hutan di wilayah tersebut, mengingat rehabilitasi hutan dan lahan diharapkan berhasil mengembalikan fungsi hutan sebagaimana mestinya.
Apalagi luas lahan kritis di daerah itu, telah mencapai 39.107 hektare atau 23,33 persen dari luas wilayah sehingga upaya menghijaukan lahan memerlukan komitmen, kerja keras bersama dan dukungan seluruh masyarakat.
Baca juga: BMKG ungkap penyebab sering hujan di Gorontalo saat musim kemarau
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022