Untuk rupiah masih berada di kisaran level Rp15.000 per dolar AS. Walaupun ada sentimen terkait kenaikan suku bunga The Fed, nilai indeks dolar masih berada di bawah level tertingginya sehingga mendongkrak mata uang lain, termasuk rupiah

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah tipis seiring pelaku pasar yang menanti keputusan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.

Rupiah pagi ini bergerak melemah 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.996 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.993 per dolar AS.

"Untuk rupiah masih berada di kisaran level Rp15.000 per dolar AS. Walaupun ada sentimen terkait kenaikan suku bunga The Fed, nilai indeks dolar masih berada di bawah level tertingginya sehingga mendongkrak mata uang lain, termasuk rupiah," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Kendati demikian, lanjut Revandra, penguatan rupiah relatif tidak signifikan, karena walaupun turun tapi indeks dolar masih berada di level yang tinggi.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, berada di posisi 107,188.

"Isu perlambatan ekonomi dan resesi Amerika Serikat menjadi penyebab dolar belum bisa melanjutkan penguatan di tengah isu kenaikan nilai suku bunga The Fed," ujar Revandra.

Pelaku pasar masih menunggu keputusan kebijakan utama dari Federal Reserve pada Rabu waktu setempat.

The Fed diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga yang cukup besar lagi ketika mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu waktu setempat.

Revandra memprediksi hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.950 per dolar AS hingga Rp15.050 per dolar AS.

Pada Selasa (26/7), rupiah ditutup stagnan atau sama dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.993 per dolar AS.

Baca juga: Kekhawatiran pertumbuhan global dan kebijakan Fed terus menopang dolar

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022