Manado, (ANTARA News) - Departemen Kehutanan (Dephut) mengalokasikan sekitar 200 ribu bibit pohon untuk merehabilitasi areal hutan di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Ranowangko, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut).
Staf Ahli Pengembangan SDM Departemen Kehutanan, I Made Subadia, kepada ANTARA, Sabtu malam (18/3) di Manado, mengatakan, jenis bibit pohon akan ditanam disesuakan dengan kondisi daerah atau kayu unggulan lokal.
Penanaman ratusan bibit tersebut dilakukan tahun ini juga, di kabupaten dan kota yang kena bencana alam banjir dan tanah longsor di Sulut pada bulan Februari 2006.
Prioritas penanaman tersebut pada sepanjang sungai Ranowangko di Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa, katanya.
Menjawab pertanyaan, Subadia mengatakan, dari hasil kunjungan kesejumlah lokasi bencana alam di Sulut, ada beberapa hal sangat mendesak untuk dilakukan terutama berkaitan dengan tata ruang.
Seperti di Desa Ranowangko, perlu diatur pola tata ruangnya, karena budidaya pengembangan tanaman di sekitar Sungai Ranowangko tidak sesuai.
Pada daerah terjal di sekitar DAS Ranaowangko oleh masyarakat dilakukan budidaya tanaman yang memerlukan pemeliharaan intensif, padahal kondisi seperti ini berbahaya,
Seharusnya pola tanam tersebut disesuaikan, kalau dilakukan pola tanam seperti itu, maka perlu dikombinasikan dengan tanaman lain, sebab perlu teras atau bangunan-bangunan konservasi lahan sehingga air hujan tidak langsung dalam kapasitas besar.
Dia mengatakan, selain itu belum berfungsi secara maskimal hutan, lindung yang ada di daerah itu perlu dilakukan rehabilitasi.
Masyarakat juga dimintakan untuk tidak melakukan perambahan hutan dikawasan-kawasan cagar alam, sehingga kondisi hutan akan terus terpelihara dan lestari.
Untuk itu sangat dibutuhkan kesadaran dan dukungan semua pihak termasuk masyarakat, agar hutan tersebut tidak rusak, katanya.(*)
Copyright © ANTARA 2006