Setelah ini jangan dibiarkan begitu saja sampai layu, harus dijaga dan dipelihara agar nanti kita bisa menuainya

Makassar (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menggencarkan penanaman 10 juta pohon sebagai mitigasi bencana yang kali ini digelar di Makassar, Sulawesi Selatan.

Sebagai Aksi Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental, Muhadjir Effendy memimpin langsung gerakan menanam 10 juta pohon yang digelar di Universitas Hasanuddin, Makassar, Selasa.

Muhadjir mengemukakan bahwa giat ini merupakan tindak lanjut pertemuan internasional Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) dari 163 negara yang membahas tentang kebencanaan atau upaya mengurangi bencana, termasuk pemanasan global.

Baca juga: Menko PMK gelorakan gerakan cinta menanam bukan menebang

"Karena itu kita membuat program berkelanjutan seperti penanaman 10 juta pohon dan ini merupakan tindak lanjutnya," kata dia.

Menurut Menko PMK, penanaman pohon merupakan investasi untuk masa depan dengan membangun mental yang sadar mitigasi bencana serta peduli terhadap lingkungan.

Tidak hanya itu, penanaman pohon buah khususnya, juga merupakan upaya membangun ketahanan pangan sekaligus sebagai instrumen tambahan untuk pengurangan stunting.

Baca juga: JBI OKU Sumsel tanam 200 ribu bibit pohon produktif

Giat ini dipelopori oleh empat Perguruan Tinggi yakni Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Surakarta (UNS), Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Universitas Agung Tirtayasa. Diharapkan kegiatan serupa turut diikuti perguruan yang lain.

“Saya mengimbau kepada seluruh rektor dan seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa pecinta alam, untuk menyosialisasikan gerakan menanam 10 juta pohon dalam rangka mencegah terjadinya pemanasan global," ucap Muhadjir

Dalam gerakan tersebut, Muhadjir juga mengatakan, penanaman 10 juta pohon tidak boleh sebatas aksi penanamannya saja namun pemeliharaannya juga harus terus berjalan.

Baca juga: SKK Migas canangkan tanam 1,7 juta pohon sepanjang 2022

“Setelah ini jangan dibiarkan begitu saja sampai layu, harus dijaga dan dipelihara agar nanti kita bisa menuainya,” kata Menko PMK.

Adapun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Pertanian terus memberikan dukungan berupa bibit siap tanam.

Kali ini, kegiatan penanaman didukung dengan 2.500 bibit yang disalurkan dari Balai Perbenihan Tanaman Hutan Wilayah Maros, Sulawesi Selatan. Beberapa jenis tanaman yang ditanam adalah pohon mahoni, eboni dan pohon buah.

Sementara itu Rektor Universitas Hasanuddin Jamaluddin Jompa mengatakan pihaknya akan berkomitmen untuk terus melanjutkan gerakan penanaman pohon di lingkungan kampus, maupun di lingkungan masyarakat.

“Sebagai keluarga besar Unhas dan masyarakat Sulsel, kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari proses menggenapkan 10 juta pohon. Ke depan kita akan terus mendukung dan melestarikan budaya menanam pohon bukan hanya di Unhas tapi juga di berbagai kota di Sulsel,” ujarnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Mantan Menteri Pertanian Periode 2014-2019 Amran Sulaiman, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Walikota Makassar, Fatmawati Rusdi, Sekretaris Daerah Kota Makassar, Andi Muhammad Ansar, Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo, Perwakilan dari Kemenpan RB, Kemendagri, Kemenko Perekonomian, Kemenko Polhukam, dan Kemenko Marves selaku Koordinator Program Gerakan GNRM serta unsur Forkopimda.

Penanaman pohon pada Gerakan Penanaman 10 ribu pohon yang digelar di Kampus Unhas Makassar, Selasa (26/07/2022). ANTARA Foto/HO-Humas Pemprov Sulsel

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022