Pekanbaru (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum I Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Indra Kartasasmita mengatakan, olahraga di Indonesia sangat miskin dengan kompetisi, karenanya KONI sangat mendukung setiap cabang olahraga yang menggelar kompetisi.
"Kita akui olahraga di Indonesia sangat miskin dengan kompetisi, begitu juga dengan sarana dan prasarana olahraganya," ujarnya di Pekanbaru, Minggu malam ketika membuka Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Sarung Tinju Emas (STE) ke XXV.
Dia mengatakan, di China memiliki 10.000 kompetisi setiap tahunnya, mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi. "Semua cabang olahraga digelar di China," ujarnya.
Hasilnya dapat dilihat pada Olimpiade di Athena, Yunani, beberapa waktu lalu, posisi China dalam perolehan medali berada di posisi kedua dengan 32 medali emas. "Perolehan medali China ini selisihnya tidak terlalu jauh dengan juara umum Olimpiade, Amerika Serikat, yang memperoleh 32 medali emas," ujarnya.
Karenanya, negara manapun harus berhati-hati terhadap China di Olimpiade berikutnya. "Jika tidak berhati-hati China bisa juara umum," ujarnya.
Sementara Gubernur Riau, HM Rusli Zainal, dalam kesempatan yang sama mengatakan, Kejurnas STE ini sebagai motivasi bagi atlet-atlet Riau khususnya cabang olahraga tinju untuk berprestasi lebih baik.
Menurut dia lagi, Kejurnas ini sebagai spirit dan motivasi bagi Riau sendiri, karena Riau sendiri berminat menjadi tuan rumah PON tahun 2012 mendatang.
"Kami katakan bahwa Riau siap menjadi tuan rumah PON 2012 mendatang, segala sarana dan prasarana akan disiapkan jika memang Riau ditunjuk sebagai tuan rumah," ujarnya.
Kejurnas STE XXV ini akan berlangsung dari 19-25 Maret diikuti 65 atlet tinju dari 25 provinsi di Indonesia, antara lain Riau, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Maluku, Papua, Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT). (*)
Copyright © ANTARA 2006