"Itu sebuah keniscayaan dalam pemilu kita, sehingga di dalam Voxpol misalnya bahwa calon presiden dari militer-sipil atau sipil-militer itu termasuk calon ideal yang diinginkan masyarakat," ucapnya saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Survei SPP sebut elektabilitas Prabowo unggul dari sembilan nama lain
Namun, katanya, sebagai calon presiden harus mempunyai racikan modal elektoral yang menjanjikan dan harus bisa mempertahankan tren keterpilihan yang positif.
"Nanti bisa dilihat dari trennya apakah stagnan, apakah positif. Selain itu dilihat dari tingkat popularitas, tingkat ketenaran, tingkat kepantasan maupun tingkat keterpilihan. Rumusnya sebagian orang yang kenal, sebagian orang kenal memilih ada juga yg tidak memilih, itu kan racikan elektoral rumusnya seperti itu," ucap Pangi.
Baca juga: Pengamat mengingatkan Panglima TNI terkait pencalonan bakal capres
"Itu sejauh mana kompetensi dan kapasitas narasi pikiran apa yang mereka ingin lakukan, apakah mereka cocok seusai kebutuhan masyarakat Indonesia ke depan. Karena tantangannya dan problematika ke depan tentu lebih berat dan persoalan tentu lebih complicated," jelasnya.
Pangi mengingatkan bila ada calon presiden dari kalangan anggota TNI yang masih aktif, ia menyarankan untuk mundur sebelum masuk ke dalam politik praktis.
Baca juga: Elektabilitas Prabowo unggul di survei Skala Survei Indonesia
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022