Jakarta (ANTARA) – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait stabilisasi dan penurunan harga minyak goreng. PTN Group berupaya agar harga minyak goreng di pasaran kembali ke level Rp14.000 per liter. Langkah Perseroan untuk menurunkan harga adalah memaksimalkan proses produksi dan distribusi minyak goreng.

Mohammad Abdul Ghani, menyatakan, “PTPN Group melalui PT Industri Nabati Lestari (INL) telah memproduksi dan mendistribusikan 44.445.526 liter minyak goreng sepanjang semester I 2022”.


Ghani menambahkan, area distribusi utama dari minyak goreng tersebut meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Bagian Utara dan Riau. Ketiga provinsi tersebut secara geografis berdekatan dengan lokasi pabrik PT INL.


“Salah satu kelompok sasaran pendistribusian minyak goreng murah ini adalah masyarakat yang tinggal di sekitar kebun sawit. Perusahaan berharap, masyarakat merasakan ‘kehadiran’ PTPN Group terkait penyediaan minyak goreng yang terjangkau,” ujar Ghani.


Perusahaan BUMN yang terlibat dalam kegiatan ini adalah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan PT Rajawali Nusindo. PT PPI mampu mendistribusikan 735 ton atau setara 812.442 liter minyak goreng. Perusahaan non-BUMN yang turut terlibat dalam distribusi minyak goreng antara lain; Puskopar PT Perkebunan Nusantara IV, CV Surya Alam Mandiri, CV Bintang Kemilau Sejahtera, CV Febri Pratama, PT Inti Sehat Maju Jaya, PT Wijaya Unfo Teknik, CV Cipta Usaha Nagari, PT Mitra Food Prime, PT Palmanco Inti Sawit dan PT Energi Oleo Persada.


Masyarakat menyambut antusias acara ini, karena harga minyak goreng curah hanya Rp13.000 per liter, berada di bawah harga pasar.

Program operasi pasar minyak goreng murah ini, juga bertujuan menjaga keberlangsungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).


“PTPN Group memiliki kewajiban moral untuk menyediakan komoditas pangan strategis. Langkah produksi, distribus dan operasi pasar minyak goreng akan terus digencarkan hingga harga minyak goreng di pasar stabil,” ujar Ghani. Manajemen menyadari, sebagai perusahaan BUMN, Holding Perkebunan Nusantara tidak 100% berorientasi bisnis dan komersial. Perusahaan juga memiliki kewajiban untuk mengelola seluruh kekayaan alam, demi menyejahterakan seluruh anak bangsa.


Jajaran Direksi dan Karyawan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) terus meningkatkan kinerja operasional, sehingga kapasitas produksi minyak goreng perseroan, mampu mencukupi kebutuhan nasional. Selaku perusahaan sawit terintegrasi terbesar kedua di Indonesia, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) siap memproduksi, mendistribusikan dan menyediakan minyak goreng dengan kualitas maksimal dan kuantitas yang optimal. Perusahaan berharap, langkah Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dalam memenuhi minyak goreng dalam negeri, mampu menggapai predikat sebagai “Kebanggaan Baru Indonesia”.


Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022