Makassar (ANTARA) - Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan sejumlah persiapan dalam menyambut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy yang akan meninjau langsung pengelolaan bank sampah di Makassar.

"Jadwal dari rencana kunjungan Menteri sudah ada sesuai dengan surat yang diterima dari Kemenko PMK," ujarnya di Makassar, Senin.

Fatmawati Rusdi mengatakan, sejumlah rangkaian kegiatan selain pemantauan pengelolaan bank sampah, juga akan memantau langsung budidaya larva atau maggot di Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Ia pun mengajak seluruh pihak terkait baik dari unsur pemerintah maupun yayasan yang mengelola bank sampah maupun masyarakat setempat bisa menyukseskan kunjungan kerja Menko PMK Muhajir Effendy tersebut.

Baca juga: Menko: HAN jadi pengingat pentingnya mengawal tumbuh kembang anak

Baca juga: Menko PMK: Perguruan tinggi berperan penting dalam implementasi GNRM

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar Aryati Puspasari Abadi mengatakan Menteri PMK Muhadjir Effendy rencananya akan mengunjungi Bank Sampah Pusat (BSP) di Pacerakkang, Kecamatan Biringkanayya.

Informasi itu berdasarkan surat resmi yang diterima Pemkot Makassar melalui Dinas Lingkungan Hidup dari Kemenko PMK RI .

"Jadi Pak Menteri nanti akan berkunjung ke sana (BSP Pacerakkang) untuk melihat bagaimana Bank Sampah di Kota Makassar melakukan budidaya maggot," katanya.

Puspa menyatakan budidaya maggot berasal dari Black Soldier Flies (BSF) atau lalat hitam sudah dikembangkan oleh BSP Pacerakkang sebagai percontohan.

Menurutnya, budidaya maggot merupakan solusi untuk mengatasi masalah sampah rumah tangga. Sebab maggot akan mereduksi sampah sisa-sisa makanan.

Dia menjelaskan peralatan dalam budidaya maggot di BSP Pacerakkang sangat lengkap dan sudah terintegrasi.

Sehingga pemeliharaannya mulai dari telur, larva, pre pupa, pupa hingga menjadi Lalat dewasa bisa dilihat di sana.

"Di sana ada juga mesin untuk mengekstraksi larva maggot menjadi minyak esensial yang baik untuk kecantikan dan pengobatan. Jadi di sana itu kita sudah bisa melihat bagaimana siklus pemeliharaan maggot," terangnya.

Selain di BSP Pacerakkang, budidaya maggot juga sudah mulai dikembangkan di Bank Sampah lainnya di Kota Makassar. Seperti di Untia.

"Jadi di beberapa bank sampah lain itu kita sudah kembangkan, cuma memang untuk perlengkapan itu paling lengkap dan pengelolaan yang paripurna itu di BSP Pacerakkang," ucapnya.*

Baca juga: Larva ajaib pengurai sampah organik

Baca juga: DLH Mataram rancang pengembangan budidaya maggot di 50 kelurahan

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022