Kesiapan arena para renang APG sudah 80 persen

Semarang (ANTARA) - Progres kesiapan arena cabang olahraga para renang yang terletak di Stadion Jatidiri Semarang untuk gelaran ASEAN Para Games (APG) 2022 saat ini sudah mencapai 80 persen.

"Progresnya sudah 80 persen. Tinggal 'finishing', mempercantik venue, termasuk 'branding'," kata Competition Manager Cabang Olahraga Para Renang APG 2022 Bhima Kautsar, di Semarang, Senin.

Ia menyebutkan tenda juga sudah datang, tetapi belum mulai pemasangan, sembari menunggu beberapa alat yang belum datang, seperti "timing system" dan "start block".

"Yang masih jadi PR (pekerjaan rumah) kami tinggal nunggu sarana prasarana yang belum datang, kayak 'timing system' sama tempat untuk start, ''start block'," katanya.

Secara umum, Bhima mengaku tidak menemui kendala berarti dalam menyiapkan arena para renang untuk pesta olahraga terbesar bagi atlet-atlet penyandang disabilitas se-Asia Tenggara itu.

Namun, kata dia, bangunan arena para renang itu kebetulan adalah bangunan lama yang belum memiliki akses bagi difabel sehingga perlu dibuatkan tersendiri.

"Tangganya kan juga curam. Memang ini bangunan lama yang belum memiliki akses disabilitas jadi agak terkendala. Namun, sudah kami buatkan (akses) sehingga cukup membantu," katanya.

Sementara untuk kolam renangnya memang baru, lanjut dia, sehingga sudah representatif dipakai untuk even berskala internasional, seperti APG 2022.

Sesuai target, Bhima mengatakan pengerjaan arena para renang sudah harus selesai pada tanggal 29 Juli mendatang karena akan diadakan simulasi.

"Tanggal 29 Juli nanti sudah harus rampung, mau dipakai untuk simulasi. Kalau untuk pertandingannya baru mulai tanggal 1 Agustus 2022," pungkasnya.

Indonesia menjadi tuan rumah APG 2022 yang digelar di Solo, 30 Juli-6 Agustus 2022, dan khusus untuk cabang olahraga para renang diperlombakan di Semarang.

Kontingen Indonesia yang akan berlaga pada APG 2022 sebanyak 539 orang dari 14 cabang olahraga yang dipertandingkan.

Rinciannya, 324 atlet dari 14 cabor, 14 orang manajer, 83 orang pelatih, 69 orang tenaga pendukung, satu orang CDM, dua orang wakil CDM, 16 orang anggota CDM, 10 orang psikolog, empat orang psikiater, enam orang dokter, dan 10 orang fisioterapi.