Padang (ANTARA) - Jalan di kawasan Sitinjau Lauik yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok, Sumatera Barat sudah dapat dilalui kendaraan usai tertutup beberapa jam akibat longsor yang terjadi di daerah setempat.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang Basril di Padang, Senin mengatakan longsor terjadi pada 12.14 WIB karena hujan dari pagi hingga saat ini hujan terus berlangsung.
"Sekarang pukul 15.15 WIB jalur tersebut sudah dapat dilalui kendaraan setelah dilakukan pembersihan material longsor," kata dia.
Menurut dia untuk mengevakuasi material longsor ada alat berat dari Kementerian PUPR yang membantu pembersihan namun untuk material kecil pihaknya bekerja sama dengan pihak terkait melakukan pembersihan.
Material kecil seperti kerikil, lumpur dan batu masih berserakan di lokasi dan membahayakan bagi kendaraan yang melintas.
Baca juga: Jalur Padang-Solok terputus akibat longsor di Sitinjau Lauik
Baca juga: Tiga mobil terseret longsor di Sitinjau Lauik, Padang
Jalur tersebut, lanjutnya merupakan pendakian dan adanya material dan air hujan yang turun sejak pagi membuat lokasi itu menjadi rawan.
"Terutama mobil truk besar pengangkut barang dan juga mobil kecil sehingga kita lakukan pembersihan sehingga jalur tersebut dapat dilalui dengan baik," kata dia.
Ia mengatakan longsor yang terjadi di kawasan Panorama II Sitinjau Lauik karena curah hujan yang tinggi dan dalam waktu yang cukup panjang.
"Daerah ini kemarin sudah longsor dan akibat curah hujan tinggi. Kita mengajak masyarakat yang melintas di jalur tersebut agar berhati-hati karena memang daerah rawan longsor," kata dia.
Sebelumnya Plt Kepala Pelaksana BPBD Padang Arfian meminta masyarakat berhati-hati dan waspada ketika berada di luar rumah saat curah hujan tinggi disertai angin kencang.
"Terutama di daerah rawan longsor atau di daerah banyak pepohonan dan papan reklame besar," kata dia.
Baca juga: Abrasi sungai di tiga dusun Pariaman ancam aset warga dan pemerintah
Baca juga: Akses transportasi menuju Talu Talamau masih terputus akibat longsor
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022