Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh mengajak seluruh elemen bangsa untuk meneguhkan kembali politik kebangsaan.
Surya Paloh mengatakan hal itu dalam "Orasi Ilmiah Pemberian Gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa)" dari Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Jawa Timur, Senin.
Baca juga: Universitas Brawijaya anugerahi Surya Paloh gelar Doktor Honoris Causa
Menurut dia, tema tersebut mungkin terdengar klasik, namun tetap harus dikumandangkan.
"Sebuah pekerjaan yang terus menerus kita jalankan dan menjadi kontekstual untuk disuarakan terlebih menjelang pesta demokrasi 2024," kata Surya Paloh.
Dalam kerangka itu, dia ingin mengajak semua pihak untuk membangun kembali kehidupan yang lebih baik.
Baca juga: Surya Paloh tegaskan NasDem belum berkoalisi baru sekedar lobi-lobi
Menurut dia, saat ini makna politik seolah hanya terasosiasikan sebagai segala sesuatu terkait kekuasaan.
"Kenyataan ini tidak bisa kita salahkan. Kekuasaan adalah keniscayaan dalam politik. Hanya saja, cerita tentang kekuasaan ini memang kerap melahirkan berbagai ekses dan residu. Yang paling lekat adalah konflik dan perselisihan," jelasnya.
Baca juga: Surya Paloh: Lebih baik tidak ada pemilu kalau timbulkan perpecahan
"Semua pihak mesti menyadari bahwa kompetisi dalam pemilu adalah keniscayaan dan akan berulang setiap lima tahun sekali. Oleh karena itu, lebih penting dari hal tersebut adalah menjaga keberlangsungan dan eksistensi negara-bangsa ini. Di atas politik kontestasi ada politik kebangsaan, yakni politik yang mengarusutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan kami sebagai kelompok politik," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Surya Paloh mengaku mendapatkan kehormatan yang tak terhingga untuk menerima penghargaan gelar doktor honoris causa dari salah satu kampus ternama di Tanah Air ini.
"Kampus yang namanya mengingatkan kita pada kebesaran salah satu kerajaan di Nusantara, yakni Kerajaan Majapahit," ujarnya.
Universitas Brawijaya menyebut penganugerahan gelar kepada Surya Paloh diberikan karena ia dianggap sebagai tokoh yang berperan dalam meneguhkan politik kebangsaan.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022