Sosok bapak dan pemimpin banget. Kami kehilangan banget
Jakarta (ANTARA) - Rabu malam (20/7) agaknya menjadi hari yang tak terlupakan bagi Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar (Kombes) Polisi Budhi Herdi Susianto.
Nama Budhi, bersama Kepala Biro Pengamanan Internal (Paminal) Polri Brigjen Pol Hendra Kurniawan dinonaktifkan dari jabatannya oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Penonaktifan ini dalam rangka menjaga transparansi, objektivitas dan akuntabilitas dugaan kasus penembakan antar anggota yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol. Ferdy Sambo beberapa waktu lalu.
Saat ini Jabatan Kapolres Metro Jaksel sementara diisi Pelaksana tugas (Plt) Kombes Pol Yandri Irsan yang diumumkan pada upacara serah-terima jabatan di Polres Metro Jaksel pada Kamis (21/7).
Menjabat sejak 17 Desember 2021, selama kurang lebih tujuh bulan sosoknya yang menggantikan Kombes Pol Azis Andriansyah menghasilkan sejumlah prestasi hingga meninggalkan kesan spesial bagi banyak orang.
Sosoknya yang dikenal sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan memiliki gaya kepimpinan yang tegas dengan saling mengingatkan sesama anggota agar terus loyal melakukan kebaikan.
Ia juga selalu menyempatkan untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa di tengah kesibukannya sebagai penegak hukum yang tak kenal lelah mengejar waktu.
Tak lupa sikapnya yang selalu komunikatif dan cepat merespon dengan para wartawan yang membutuhkan informasi berita mengenai kasus yang ditangani Polres Metro Jakarta Selatan.
Sosok Budhi tak hanya dikenal sebagai penegak hukum, namun dirinya merupakan manusia yang bisa menjadi tauladan bagi banyak orang.
Baca juga: Polisi tangkap pelaku penculikan anak di Jakarta Selatan
Sejumlah prestasi
Selama kepemimpinannya, Polres Metro Jakarta Selatan telah mengungkap beragam kasus mulai dari musisi pengguna narkoba hingga promosi minuman keras oleh Holywings.
Prestasinya ini menjadi bukti dedikasi selama ia bekerja sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan meski hanya hitungan beberapa bulan di wilayahnya.
Pada Senin (14/2), Polres Metro Jakarta Selatan menetapkan gitaris grup musik Geisha, Roby Satria dan asistennya yang berinisial AJ sebagai tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkotika jenis ganja.
Penyidikan kasus itu menghasilkan, penetapan kedua orang tersebut sebagai tersangka.
Tak hanya meringkus para pelaku kriminal, Polres Metro Jakarta Selatan juga melakukan aksi sosial dengan menggelar kegiatan pasar murah minyak goreng bagi masyarakat selama enam hari untuk mengantisipasi kelangkaan komoditi ini di pasaran.
"Kita ingin bantu masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan minyak goreng," katanya di Jakarta awal Maret tahun ini.
Budhi mengatakan operasi kemanusiaan ini sebagai upaya untuk melayani pembelian minyak goreng dengan harga sesuai aturan pemerintah akibat kesalahan penyaluran minyak goreng di pasaran.
Bahkan Budhi menyebutkan tim Polres Metro Jakarta Selatan menemukan harga minyak goreng mencapai Rp17 ribu per liter di pasaran atau di atas harga eceran yang ditentukan pemerintah sebesar Rp14.000 per liter.
Baca juga: Polisi tetapkan enam tersangka Holywings atas kasus berbau SARA
Selanjutnya, ada kasus promosi minuman keras (miras) gratis salah satu tempat hiburan di Jakarta, Holywings untuk yang bernama Muhammad dan Maria yang diduga penistaan agama juga berhasil diungkap oleh Polres Metro Jakarta Selatan.
Polres Metro Jakarta Selatan menetapkan enam tersangka yakni EJD (27) selaku Direktur Kreatif, NDP (36) selaku Head Tim Promotion, DAD (27) sebagai desain grafis, EA (22) selaku admin tim promosi, AAB (25) selaku sosial media officer, dan AAM (25) sebagai admin tim promo yang bertugas memberikan permintaan ke tim kreatif, Jumat (24/6/2022).
Adapun motif dari para tersangka dalam membuat konten tersebut adalah untuk menarik pengunjung datang ke gerai yang kurang pengunjung.
Mereka mengaku membuat konten tersebut untuk menarik pengunjung datang ke gerai khususnya di gerai yang presentase penjualannya di bawah target 60 persen.
Lalu ada yang tak kalah ramai, Polres Metro Jakarta Selatan menyegel tempat spa dan pijat yang menyelenggarakan acara "Bungkus Night" di Jakarta Selatan.
Sejak saat itu, tempat tersebut sudah dilakukan penyegelan dan siapa pun dilarang mendekat ke kawasan itu karena petugas sedang melakukan penyelidikan.
Dari kasus tersebut, lima dari delapan orang saksi ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. Adapun lima tersangka mulai dari direktur hingga penyelenggara acara.
Dirindukan
Sementara itu, sebelum ditugaskan menjadi Kapolres Metro Jakarta Selatan, Budhi pernah menjabat sebagai Kapolres Jakarta Utara.
Pada dua tahun lalu, ia pernah melakukan aksi heroik dengan menyelamatkan kecelakaan motor tunggal di Jalan Raya Cakung Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara yang sempat viral di media sosial.
Baca juga: Polres Jakut rayakan ulang tahun 44 anggota
Saat itu dengan sigap Budhi langsung turun dari mobil dinasnya menolong seorang pengendara motor mengalami kecelakaan tunggal.
Mantan Penyidik KPK ini langsung mengangkat tubuh korban ke pinggir jalan dan terus mendampingi korban untuk menenangkan diri.
ANTARA berkesempatan untuk menghubungi beberapa narasumber yang pernah berinteraksi dengan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.
Ketiga narasumber mengaku sangat merindukan sosok pria berusia 47 tahun tersebut.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan AKP Mariana mengatakan pimpinannya merupakan orang yang ramah, pengertian dan agamis yang selalu menjadi panutan bagi anggota kepolisian.
Menurut Mariana, momen terakhir yang tak terlupakan saat acara pengangkatan anggota yang diadakan bulan Juli lalu.
Ia merasa begitu dekat dengan sosok pimpinannya yang selalu merangkul anggota.
"Momen saat naik pangkat anggota bulan Juli kemarin, beliau mau 'ngguyub' bersama anggota, basah-basahan dengan anggota disusul dengan pejabat Polres lainnya," kata Mariana.
Mariana menambahkan bahwa setiap pagi saat apel yang dilaksanakan Polres Metro Jakarta Selatan, sosok Budhi yang taat agama selalu mengumandangkan Asmaul Husna sebelum para anggotanya bertugas melaksanakan kewajiban.
Karena itu, tak berlebihan bila Mariana mengaku merasa kehilangan sosok pemimpin seperti Kombes Pol Budhi Herdi Susianto yang kini masih dinonaktifkan.
"Kalau kami 'sharing' masalah perkara, selalu memberikan solusi. Sosok bapak dan pemimpin banget. Kami kehilangan banget," kata Mariana.
Selaras dengan Mariana, Kapolsek Cilandak Kompol Multazam menjadikan Budhi sebagai panutan karena berintegritas, disiplin dan taat dalam menjalankan tugasnya.
Multazam mengagumi kepemimpinan Budhi yang selalu mendampingi langsung para anggotanya dan selalu tepat waktu untuk melaksanakan ibadah.
"Setiap azan berkumandang pekerjaan ditunda untuk melaksanakan ibadah tepat waktu. Beliau mengajak setiap anggota yang beragama muslim untuk melafalkan Asmaul Husna, anggota yang berbeda keyakinan diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk beribadah," kata Multazam.
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Jakarta Selatan, Denhelmi Sajangbati juga memberikan pendapatnya sebagai wartawan yang berinteraksi langsung dengan sosok yang lahir di Pemalang, Jawa Tengah itu.
Peduli
Denhelmi menggambarkan Budhi sebagai sosok yang peduli dan terbuka dalam memberikan informasi melalui jajarannya untuk wartawan mulai dari kasus penyelidikan hingga kasus besar seperti Holywings.
Meski hanya menjabat beberapa bulan di Jakarta Selatan, Budhi juga tak segan merangkul para wartawan untuk melakukan kegiatan sosial seperti vaksin untuk warga di kampung hingga santunan anak yatim.
Ide santunan anak yatim ini merupakan inisiatif dari Budhi sejak pertama ia menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan yang sebelumnya belum ada kegiatan sosial tersebut.
"Sejauh yang dikenal dia setiap hari tuh kalo ketemu ya di masjid. Lima waktunya gak tinggal dan setiap Kamis dia selalu ngundang temen media untuk santunan yatim di masjid Polres," katanya.
Kabar terbaru Kombes Pol agaknya sangat dinantikan banyak orang.
Baca juga: Polisi tangkap pelaku penculikan anak di Jakarta Selatan
Pada kesempatan yang sama, ANTARA menghubungi sosok tersebut untuk menanyakan kabar dan aktivitasnya saat ini.
Budhi tampak malu-malu memberikan keterangannya saat ditanyakan pesan dan kesan untuk para anggota Polres Metro Jakarta Selatan.
Ia menyarankan untuk bertanya kepada para anggota kepolisian saja.
Kemudian, ia mengirimkan sebuah pesan singkat melampirkan hadis yang menerangkan soal sikap sabar dalam menghadapi musibah.
“Tidaklah rasa capek, rasa sakit (yang terus menerus), kekhawatiran, rasa sedih, bahaya, kesusahan menimpa seorang muslim sampai duri yang menusuknya kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan musibah tersebut (HR. Bukhari No. 5641)," tulis Budhi.
Budhi mengatakan aktivitasnya saat ini bisa menghabiskan banyak waktu bersama keluarga untuk membayar kesibukannya saat bekerja sebagai pimpinan kepolisian.
"Alhamdulillah. Banyak waktu bisa berkumpul bersama keluarga," tambahnya.
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022