Serial "The Rings of Power", dikutip dari Reuters, berlatar belakang 4.000 tahun sebelum kejadian di film adaptasi dari buku karangan J.R.R. Tolkien. Periode ini dikenal sebagai Second Age.
Film-film Peter Jackson berlatar belakang Third Age, di mana seluruh kerajaan sudah tumbang.
Baca juga: Film animasi "The Lord of the Rings" tayang 12 April 2024
"Rings of Power" dimulai di masa damai Middle-earth yang penuh dengan cahaya dan warna, menampilkan kerajaan Numenor, kata pembuat serial, Patrick McKay, kepada penggemar di acara Comic-Con. Harfoot, pendahulu hobbit, adalah pengembara dan jauh dari Shire, katanya.
J.D. Payne, yang juga membuat serial ini, mengatakan ketenangan di awal kisah akan segera terancam.
"Bayangkan rumahmu, keluargamu, pekerjaanmu, kostum cosplay-mu, semua hal yang penting untukmu. Tiba-tiba bayangkan semuanya akan direnggut. Seberapa jauh kau akan masuk ke kegelapan untuk melindungi itu? Itulah kisah yang kami sampaikan."
McKay dan Payne hadir bersama sejumlah pemeran serial termasuk Morfydd Clark, yang memerankan prajurit elf muda Galadriel, dan Robert Aramayo, yang memerankan Elrond si setengah elf.
Amazon berencana membuat kisah ini dalam durasi 50 jam selama lima musim. Sebanyak 465 juta dolar AS digelontorkan untuk biaya produksi yang dibuat di Selandia Baru, menjadikannya salah satu serial TV termahal yang pernah diproduksi.
Baca juga: Serial "Lord of the Rings" umumkan judul lengkap
Baca juga: Middle Earth "Lord of the Rings" pindah dari Selandia Baru ke Inggris
Baca juga: Film anime "Lord of the Rings" akan dibuat
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022