Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia mencatatkan 4.816 kasus baru COVID-19 pada Sabtu (23/7) dan penambahan yang besar terjadi di Selangor mencapai 2.249 kasus lokal baru.
Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM), Minggu, menyebutkan dari 4.816 kasus baru tersebut terdapat dua kasus impor baru, sedangkan kasus aktif bertambah 879 sehingga totalnya menjadi 49.547 pada hari yang sama.
KKM juga mencatat 96,7 persen dari mereka yang terinfeksi COVID-19 menjalani karantina mandiri di rumah, 3,1 persen dirawat di rumah sakit, 0,1 persen di pusat karantina dan perawatan COVID-19 (PKRC).
Angka kesembuhan pada Sabtu bertambah 3.928, sehingga akumulasi jumlah pasien COVID-19 di Malaysia yang sembuh menjadi 4.563.473 orang. Sedangkan yang meninggal tercatat sembilan orang pada Sabtu.
Kasus COVID-19 di Malaysia mengalami fluktuasi dalam sepekan. Setelah pada Senin (18/7), tercatat adanya penambahan 3.080 kasus harian, terjadi peningkatan penambahan 5.685 kasus harian di hari Rabu (20/7) yang diikuti penurunan kasus harian pada Jumat (22/7) yang mencapai 3.880.
Hingga Sabtu malam, total akumulasi penerima vaksin COVID-19 lengkap di Malaysia mencapai lebih dari 27.415 juta orang (83,9 persen), sedangkan yang menerima vaksin penguat atau booster mencapai lebih dari 16,174 juta orang (49,5 persen).
Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin telah mengimbau warga yang berusia 50 tahun ke atas dan tidak memiliki penyakit penyerta, serta petugas garis depan dan individu yang memiliki risiko tinggi tertular COVID-19 untuk mendapatkan vaksin penguat kedua.
Kebijakan untuk mulai mengizinkan vaksin booster kedua itu memperhatikan adanya peningkatan kasus kembali di negara tersebut dan mengantisipasi peningkatan kasus dengan adanya subvarian Omicron.
KKM mencatat jumlah penerima vaksin booster kedua pada Sabtu, pukul 23.59 waktu setempat mencapai 277.280 orang.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022