HIMARS telah menciptakan perbedaan besar di medan tempur

Paksa Rusia berunding

HIMARS tidak saja diyakini membuat Rusia tak lagi terlalu superior, tapi juga dipercaya bakal memaksa Moskow menghentikan serangan.

Sejak pertengahan Juni, Ukraina sudah menghancurkan lebih dari 20 gudang senjata dan pos komando Rusia yang sebelumnya terlalu jauh untuk dicapai artileri biasa Ukraina.

"Mereka tak akan lagi memiliki pertahanan yang aman di mana pun di bumi kami," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky seperti dikutip AFP.

Namun para pakar militer mengingatkan HIMARS saja tak cukup membalikkan pendulum perang karena masih butuh radar dan sistem persenjataan lain agar bisa menekan Rusia.

Tak seperti sistem peluncur roket lainnya yang dalam perang ini, truk peluncur rudal berkendali GPS dan berdaya jangkau 80 km ini bisa mengarahkan rudal tepat ke sasaran sehingga lebih efisien dan andal.

Empat unit HIMARS pertama yang masing-masing unit bisa menembakkan 6 rudal sekaligus, sudah dikirimkan Juni lalu ke Ukraina. Total, Ukraina sudah memiliki 12 unit HIMARS yang bisa memuntahkan ratusan roket.

Selain presisi tinggi, wahana tempur ini bisa meluncurkan roket dalam posisi terbang rendah namun cepat sehingga sistem pertahanan udara Rusia sulit mencegatnya. Karena mobile sekali, wahana perang ini sulit dihancurkan Rusia.

Sebaliknya, wahana ini membuat Ukraina bisa membidik target-target Rusia dari jarak jauh dan mengelabui sistem pertahanan udara Rusia.

Ukraina juga memanfaatkan betul artileri-artileri berat presisi tinggi lainnya dari Barat, termasuk howitzer Caesar buatan Prancis.

Ukraina menggunakan semua wahana perang ini untuk menyerang titik-titik lemah Rusia yang cenderung menyimpan senjata di dekat depot kereta api dan di kota-kota yang berdekatan dengan garis depan pertempuran.

HIMARS juga membuat Ukraina bisa meminimalkan jumlah korban sipil. Tapi AS melarang Ukraina menggunakan HIMARS untuk menyerang pusat komando dan pangkalan militer Rusia di dalam wilayah Rusia. Inilah alasannya AS tak memasok HIMARS yang memiliki jangkauan 300 km.

Oleh sebab itu, pangkalan udara Rusia di dalam negerinya dan Krimea yang selama ini dijadikan basis serangan udara ke Ukraina, tak akan menjadi sasaran HIMARS.

AS khawatir jika alat perangnya masuk wilayah Rusia, maka akan memicu perang terbuka antara AS dan Rusia.

Yang pasti HIMARS M124 telah membuat militer Rusia tak lagi aman dan menggerus supremasi militer negeri ini yang memaksa Rusia kembali ke meja perundingan.

Buktinya, Rusia dan Ukraina sepakat mencabut blokade ekspor pangan Ukraina yang selama ini menyengsarakan kaum rentan pangan di seluruh dunia.


Baca juga: Zelenskyy: Ukraina punya biji-bijian senilai Rp149,8 T untuk dijual
Baca juga: Rusia ingin implementasi efektif dari kesepakatan ekspor gandum


Selanjutnya: Diplomasi cara lain

Copyright © ANTARA 2022