Menurut dia saat diwawancarai usai perlombaan balap sepeda anak usia 2,3,4 memperingati Hari Anak Nasional di Markas Polresta Bogor Kota, di Jalan Kapten Mudlihat, Bogor, Sabtu, polisi selalu memantau dan berupaya mengawasi kegiatan remaja agar berada pada jalur yang produktif.
Baca juga: Polda Metro pantau perkembangan "Citayam Fashion Week"
Ia menyampaikan, yang perlu diperhatikan dari kegiatan kreativitas remaja-remaja saat ini ialah jangan sampai mengganggu belajar dan sekolah. Polisi akan berperan apabila kedapatan kegiatan-kegiatan remaja mulai mengarah negatif yang menimbulkan keresahan di masyarakat.
Fenomena Pekan Fesyen Citayam, yakni anak-anak remaja berbusana nyentrik yang berkumpul atau nongkrong di pinggir jalan dan trotoar serta jalur pejalan kaki dekat Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta. Aksi para remaja itu mengemuka di media sosial dan menyita perhatian berbagai kalangan.
Baca juga: Anies tidak larang "Citayam Fashion Week"
"Kalau mengarah negatif bisa dibubarkan. Tapi kami ada langkah preemtif (pembinaan) seperti untuk klub-klub motor bagaimana disiplin dan sebagainya, anak-anak pelajar terkait dengan antinarkoba dan sebagainya. Kreativitas juga ada instansinya," kata dia.
Ia menyatakan, sejauh ini kondisi keamanan di kawasan Dukuh Atas masih kondusif di tengah arus kehadiran para remaja dari luar Jakarta yang menjadikan lokasi yang dipugar secara menyeluruh oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, itu sebagai tempat berkumpul.
Baca juga: Peragaan busana Citayam di "SCBD" dinilai perlu pembinaan
Kamil yang kerap tampil modis, di dalam keterangan persnya, Kamis, mengatakan, berjalan memeragakan busana --laiknya peragawan dan peragawati di panggung-- di wilayah publik di kawasan SCBD merupakan inovasi yang dapat meminimalkan kegiatan membahayakan diri sendiri, di antaranya tawuran dan lain-lain.
Baca juga: Sosiolog: Seni bermain kode dan simbol di 'Citayam Fashion Week'
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menilai apa yang dilakukan remaja-remaja dalam Pekan Fesyen Citayam merupakan bentuk kreativitas yang positif dan harus didukung selama tidak melanggar aturan.
Di daerah lokasi viral aksi pameran busana di jalan raya itu, Baswedan juga tidak melarang aksi remaja melakukan peragaan busana swadaya di Dukuh Atas itu, sebagai "terminal" pertempuan para remaja dari berkumpul remaja "SCBD" karena tidak ada aturan atau regulasi negara yang melarang hal itu.
Pewarta: Linna Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condr
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022