Ke-20 peserta tersebut akan mengikuti tahap inkubasi intensif bersama mentor berpengalaman agar dapat menghasilkan 20 skenario terbaik
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyebutkan sebanyak 20 penulis skenario terpilih masuk dalam program Masterclass Pengembangan Skenario Film, TV, dan OTT (SCENE) 2022.
"Ke-20 peserta tersebut akan mengikuti tahap inkubasi intensif bersama mentor berpengalaman agar dapat menghasilkan 20 skenario terbaik," ujar Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Niel El Himam lewat keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Tim mentor sekaligus kurator terdiri atas Gunawan Paggaru, Eric Gunawan, dan Dedey Natalia bakal berembug menentukan 20 skenario dan penulis terbaik sepanjang proses SCENE 2022.
Adapun beberapa instrumen penilaian yang ditentukan antara lain cerita memiliki keunikan dan nilai ekonomi, format tulisan sesuai dengan modul penulisan skenario yang diajarkan oleh tim mentor, serta mampu mempresentasikan skenario yang ditulis dengan baik.
Sebanyak 20 peserta dengan skenario terbaik merupakan hasil dari kurasi 216 peserta dalam rangkaian SCENE 2022 yang diselenggarakan di lima kota, yaitu Bogor, Jawa Barat; Semarang, Jawa Tengah; Aceh; Jambi, dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan selama Februari-April 2022.
Para peserta telah mengikuti workshop online dan mempresentasikan naskah skenario yang ditulis beserta penugasan lain untuk bisa bersaing ke tahap akhir, yaitu inkubasi.
Sebanyak 20 peserta dengan skenario terbaik terdiri dari NG Hany Wibowo (Penari Cokek Betawi), Suwarni (Gang Istri Simpanan), Muhammad Novel (Ada Jago), Nadia (Tara Challenge), Alex (Tebingpun Tersenyum), Kautzar Dhali (Jejak Para Babi), Surtika Cahaya Sari (Penghuni Baru), Ginanjar Teguh Iman (Bulan Merah) Teguh Santoso (Papi Cemot Gendruwo), dan Dhanny Wijaya Setiawan (Sekaligus).
Selanjutnya ialah Indra Pratama (Tuhan, Mengapa Aku Wandu), Thomas Lidri kusuma (Trampo one), H Niken Suryatmini (Kamu, Dan Aku, Bukan Mereka), Andi Jusiman (Kalihara), Zainal (Tigarun Tiga Rasa), Marwa'Idah (5 Cangkir Kopi), Indah Purnama Sari (Menari Dalam Sunyi), Absari Jafar (Songket Sutra), Muhammad Faris Mukammil (Esok Peluru Datang), dan Putri Riswani (Aceh Menanti).
"Saya berharap rangkaian program SCENE 2022 ini dapat menghasilkan karya-karya berkualitas yang dapat divisualisasikan menjadi sebuah film atau serial yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan, baik nasional maupun internasional," kata Neil.
Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf Syaifullah menambahkan bahwa Masterclass Pengembangan SCENE telah dilaksanakan sejak 2020. Di tahun ketiga, pihaknya mengusung penyempurnaan konsep SCENE yang memungkinkan para penulis skenario menghasilkan produk lebih matang dan siap bersaing di industri.
Bersama dengan Persatuan Karyawan Film dan TV Indonesia (KFT), Kemenparekraf melakukan kurasi untuk menjaring peserta melalui metode open call.
Lebih lanjut, Syaifullah menerangkan produk akhir dari penggodokan yang dilakukan selama masa inkubasi itu nantinya bakal dibawa ke ShowcaSCENE, yakni sebuah forum untuk menjembatani para penulis skenario dengan industri.
"Forum ini akan mengundang berbagai production house, perusahaan OTT (Over The Top), hingga investor. Pitching forum ini memberi akses bagi industri untuk memproduksi skenario-skenario yang dihasilkan dari rangkaian program SCENE ini," ucapnya.
Baca juga: Kemenparekraf perlu kembangkan industri film berlatar belakang sejarah
Baca juga: Pemerintah fokus majukan film lewat lima rantai ekonomi kreatif
Baca juga: Kemenparekraf perkenalkan Katalog Scene 2020 cetak penulis skenario
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022