Kalau ketemu lagi (gas), Blok (Andaman) I, II dan III itu terbesar di dunia. Karena memang gede sekaliJakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan potensi minyak dan gas bumi (migas) di perairan Aceh menjanjikan seiring adanya penemuan cadangan terutama di Wilayah Kerja Andaman.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu, mengatakan Blok Andaman terdiri atas tiga wilayah kerja, yaitu Andaman I, yang dikelola Mubadala Petroleum RSC Ltd, Andaman II oleh Premier Oil Andaman Ltd.
"Andaman III oleh Repsol Andaman BV dengan potensi masing-masing diperkirakan rata-rata enam triliun kaki kubik (TCF)," katanya.
Pengeboran yang dilakukan di Andaman III juga mendapatkan hasil menggembirakan. "Sekarang masih proses pengeboran ke (sumur) Rencong. Kita tunggu tahun ini," ujar Tutuka.
Selain Blok Andaman I, II dan III, potensi migas di Aceh juga diharapkan dari Blok Offshore North West Aceh (Meulaboh) dan Blok Offshore South West Aceh (Singkil) yang ditawarkan melalui penawaran langsung (joint study).
Akses bid document kedua WK itu mulai pada 20 Juli 2022 sampai dengan 2 September 2022. Sedangkan, batas waktu pemasukan dokumen partisipasi pada 6 September 2022.
"Singkil cukup besar, Meulaboh cukup besar. Jadi discovery-nya masih cukup besar," papar Tutuka.
Meski potensi migas di Singkil dan Meulaboh diperkirakan cukup besar, namun ada tantangan yang harus dihadapi yaitu kondisi geologi yang kompleks.
Wilayah kerja migas lainnya yang terletak di Aceh adalah Blok Arakundo. Blok itu ditawarkan melalui mekanisme lelang reguler.
Baca juga: Kementerian ESDM optimistis lelang blok migas bakal diminati investor
Baca juga: Pemerintah tawarkan enam blok migas ke investor
Baca juga: Pemerintah Aceh dukung eksplorasi migas di Blok Andaman II
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022