"Dari pantauan yang dilakukan di Pasar Cibinong, saya bersyukur karena sejumlah harga bahan pokok terpantau masih terus menurun dan ketersediaan stoknya mencukupi kebutuhan masyarakat. Sedangkan, sejumlah komoditas lainnya tercatat stabil," kata Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.
Komoditas yang harganya turun di Pasar Cibinong dibanding bulan lalu yaitu minyak goreng curah yang sekarang sudah sesuai HET menjadi Rp14.000 per liter dari yang sebelumnya tercatat Rp14.400 per liter, bawang merah turun menjadi Rp40.000 per kg dari Rp60.000 per kg, cabai merah keriting turun menjadi Rp80.000 per kg dari Rp85.000 per kg, dan cabai rawit merah turun menjadi Rp65.000 per kg dari Rp100.000 per kg.
"Harga bawang merah dan cabai terpantau turun karena saat ini tengah memasuki masa panen," kata Mendag.
Sementara itu, komoditas yang harganya stabil di Pasar Cibinong yaitu beras medium Rp10.000 per kg, gula pasir Rp14.000 per kg, tepung terigu Rp11.000 per kg, daging sapi Rp135.000 per kg, daging ayam ras Rp38.000 per kg, bawang putih honan Rp24.000 per kg, dan bawang putih kating Rp32.000 per kg.
Yanto, pedagang sayuran di Pasar Cibinong, juga menyatakan rasa senangnya karena harga cabai dan bawang sudah mulai turun.
"Saya senang karena harga cabai dan bawang sudah mulai turun dan para pembeli kini sudah tidak komplain lagi," ujarnya.
Pengunjung Pasar Cibinong, Evi juga mengungkapkan rasa senangnya karena harga berangsur-angsur turun.
"Alhamdulillah, harga sudah mulai turun, sehingga saya juga bisa memenuhi kebutuhan lainnya, seperti kebutuhan anak sekolah," ujarnya.
Secara nasional, Kemendag terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok secara harian melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) di 216 pasar di 90 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Rata-rata harga eceran nasional bahan pokok per 21 Juli 2022 dibandingkan bulan lalu menunjukkan harga sejumlah komoditas tercatat stabil seperti beras medium Rp10.400 per kg, daging sapi Rp136.200 per kg, tepung terigu Rp12.000 per kg, kedelai Rp14.200 per kg, bawang putih kating Rp30.100 per kg, serta bawang putih honan Rp27.800 per kg.
Sementara itu, sejumlah komoditas lainnya mengalami penurunan yaitu minyak goreng curah turun 9,70 persen menjadi Rp14.900 per liter, minyak goreng kemasan sederhana turun 11,16 persen menjadi Rp19.900 per liter, minyak goreng kemasan premium turun 7,00 persen menjadi Rp23.900 per liter, gula pasir turun 0,68 persen menjadi Rp14.500 per kg, dan cabe rawit merah turun 13,70 persen menjadi Rp80.000 per kg.
Sedangkan, harga minyak goreng curah secara rata-rata nasional sebesar Rp14.900 per liter, turun 9,70 persen jika dibandingkan bulan lalu. Rata-rata harga minyak goreng curah di Pulau Jawa dan Sumatera sudah sesuai HET Rp14.000 per liter, bahkan untuk Pulau Jawa sudah mencapai Rp13.000 per liter.
Sementara, di provinsi lain juga sudah menunjukkan tren penurunan dengan rincian rata-rata harga untuk wilayah Kalimantan Rp14.200 per liter, Sulawesi Rp15.100/liter, Nusa Tenggara Rp16.100 per liter, serta Maluku dan Papua sebesar Rp20.700 per liter.
"Untuk Maluku dan Papua sedang kami persiapkan. Kami akan mengirim Minyakita dalam jumlah besar untuk Maluku dan Papua. Pengiriman tersebut rencananya akan bekerja sama dengan PT Pelni agar harga cepat turun," kata Mendag Zulkifli Hasan.
Harga minyak goreng curah di wilayah selain Jawa, Bali, dan Sumatera masih belum sesuai HET.
Hal ini menggambarkan tantangan logistik yang dihadapi dalam pendistribusian program MGCR. MGCR sudah tersedia di 17.684 pengecer mitra PUJLE yang tersebar di 270 kabupaten/kota di 27 provinsi dengan tanda khusus atau spanduk HET.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022