Kendari (ANTARA News) - Divisi Regional (Divre) Perum Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2006 ini akan menyerap sebanyak 18.500 ton beras petani di dearah ini melalui pembelian dari beberapa mitra kerjanya yang telah ditunjuk. Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Sultra, Joko Mursito di Kendari, Sabtu, mengatakan, target pembelian beras petani hingga saat ini belum terpenuhi karena umumnya petani di sejumlah daerah sentra pertanian belum panen. "Kita harapkan, proses pembelian beras petani ramai pada bulan April hingga Juni 2006 sebab pada bulan itu petani baru saja selesai panen padi sawah," katanya. Di samping itu, para mitra binaan yang akan melakukan pembelian beras belum ada yang mengajukan kontrak pembelian kepada pihak Bulog karena mereka khawatir setelah melakukan kontrak bisa saja akan mengalami perubahan harga beras ditingkat petani. Namun demikian, kata Joko, meskipun mitra binaan itu belum melakukan kontrak kerja, namun bila sudah ada daerah sentra yang sudah panen maka harus langsung melakukan pembelian beras ketingkat petani. Bulog Sultra, sudah mewanti-wanti kepada mitra binaan untuk tidak menunda-nunda proses pembelian beras petani. Dan bila ada yang terbukti mengulur waktu pembelian beras maka pihaknya tidak segan untuk memutuskan kontrak pembelian, katanya. "Jadi harapan kami kepada mitra binaan bahwa begitu petani panen langsung melakukan pembelian. Jangan sampai beras petani nanti turun harganya baru melakukan pembelian, itu sudah tidak benar sebab sudah merugikan petani sendiri," katanya. Mengenai standar pembelian beras ditingkat petani, katanya juga sudah disepekati yakni sebesar Rp3.550/kg dengan kadar air tidak lebih dari 14 persen. Ia mengatakan, pada pembelian beras tahun 2005 yang ditargetkan sebanyak 20.000 ton, pihak Bulog hanya mencapai pembelian sebanyak 13.000 ton dan sisanya diserap dari beras regional dari luar daerah (Sulawesi Selatan). Mengenai pencapaian pengadaan stok beras untuk 2006 ini, Joko mengatakan, optimistis bisa tercapai, karena berdasarkan evaluasi dari Dinas Pertanian Provinsi Sultra, petani umumnya melakukan penanaman padi dengan pertumbuhan yang cukup menggembirakan. "Kita juga harapkan cadangan beras sebanyak 18.500 ton di tahun 2006 itu, sekitar 80 persen untuk disalurkan kepada masyarakat yang tergolong miskin (raskin) dan 20 persen untuk disalurkan kepada jatah bagi Lembaga pemasyarakatan (LP)," katanya. Di samping itu, sebagian lainnya untuk cadangan beras bagi warga transmigrasi di sejumlah unit pemukiman transmigrasi (UPT) serta cadangan beras untuk instansi Dinas Sosial bila sewaktu-waktu terjadi bencana alam di suatu daerah.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006