Jakarta (ANTARA) - Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk membuat terobosan untuk mengantisipasi klaster penyebaran COVID-19 pada remaja yang dikenal dengan "Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok" (SCBD).
Anggota Komisi D DPRD DKI itu menilai Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI bisa membuat berbagai terobosan seperti membuka gerai vaksinasi COVID-19 di sekitar Dukuh Atas, tempat para remaja tersebut kerap berkumpul dan "nongkrong" seharian.
Sebaiknya, kata dia, buat saja aturan jika ingin "nongkrong" di kawasan Sudirman harus sudah vaksin 1,2 dan "booster"
Setelah dibuat aturan harus sudah divaksin untuk boleh "nongkrong" di tempat tersebut, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Jakarta itu, diperlukan juga tes usab (swab) massal rutin dan memasang layanan aplikasi PeduliLindungi.
Baca juga: Polda Metro pantau perkembangan "Citayam Fashion Week"
Baca juga: Pemkot Jakpus: Trotoar di Dukuh Atas bukan untuk peragaan busana
Hal ini diperlukan, kata Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI ini, karena di kawasan tempat "nongkrong" remaja SCBD ini kerap terjadi kerumunan, di sisi lain kasus COVID-19 di Jakarta juga saat ini sedang meningkat.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia pada Kamis 21 Juli 2022 bertambah 5.410 kasus. Jakarta merupakan penyumbang kasus terbanyak dengan 2.883 kasus, kemudian disusul Jawa Barat (952) dan Banten (644).
Karena itu, dia juga meminta remaja yang berasal dari Citayam, Bojonggede dan Depok serta sekitarnya yang sering "nongkrong" di kawasan Sudirman untuk tertib mematuhi protokol kesehatan.
Dia berharap remaja SCBD dapat memahami kondisi yang saat ini sedang melanda Jakarta bahwa telah terjadi peningkatan kasus COVID-19.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022