Indian Wells, Kalifornia (ANTARA News) - Maria Sharapova bertemu rekan senegaranya Elena Dementieva pada final turnamen Indian Wells Masters berhadiah total 5,29 juta dolar AS.
Sharapova maju ke final setelah mengalahkan Martina Hingis untuk keduakalinya dari tiga pertemuan pada 2006, Jumat.
Sementara unggulan keempat asal Rusia Elena Dementieva menundukkan unggulan teratas asal Belgia Justine Henin-Hardenne 2-6, 7-5, 7-5.
Dementieva, yang sedang mengejar gelar keduanya musim ini, bangkit dari ketinggalan 2-5 pada set kedua dan akan bertemu rekan senegaranya yang unggulan ketiga itu pada final Sabtu.
Sharapova, yang menghentikan ratu tenis Swiss, Hingis yang kembali bertanding itu, 6-3, 6-3, juga memenangi pertemuan terakhir mereka tiga pekan lalu di perempatfinal Dubai. Ia kalah tujuh pekan lalu di Tokyo dari mantan nomor satu dunia itu, yang kembali bertanding setelah pensiun tiga tahun.
"Dari ketiga pertandingan itu, ini yang terbaik," kata Sharapova. "Ia bermain jauh lebih baik dibanding pada pertandingan yang kedua (di Dubai)," tambah juara Wimbledon 2004 itu.
Pertandingan tersebut diwarnai sembilan kali servis yang dipatahkan, dengan Sharapova membuktikan diri mengimbangi petenis ranking 32 yang ahli di seluruh lapangan, Hingis, lima kali juara Grand Slam yang cintanya pada olahraga tersebut membawanya kembali bermain pada awal tahun ini.
"Skor yang dihasilkan tidak menunjukkan apa-apa hari ini," ujar peringkat lima dunia berusia 18 tahun, Sharapova. "Ini sangat menantang secara mental dan fisik.
"Kami bermain untuk segalanya pada setiap poin. Ini pertandingan yang berkualitas."
Sharapova memimpin 5-1 pada set pertama melalui duakali mematahkan servis, tetapi kehilangan servisnya sekali sebelum memenangi set tersebut. Alur pertandingan itu terulang pada set kedua dengan tigakali mematahkan servis secara beruntun sebelum Sharapova ditahan pada 4-1.
Hingis balik mematahkan servis pada game ketujuh, dengan lawannya asal Rusia itu tengah menjalani perawatan pada kaki kirinya sebelum mematahkan servis terakhir Hingis untuk membukukan kemenangan.
"Ia berusaha mengacau pada akhir pertandingan," kata Sharapova. "Saya tahu ini sangat disukai."
Sharapova mengatakan sebenarnya lebih memilih melawan Henin-Hardenne, sang juara 2004, untuk memperebutkan trofi.
"Saya gembira bisa berada di final, saya kalah pada dua pertemuan terakhir dari Justine dan Anda tidak ingin kalah lagi.
"Saya tahu diperlukan beberapa tahun lagi, tetapi saya harap bisa mengalahkan pemain-pemain top hari demi hari pada beberapa tahun ke depan."
Hingis, pemenang pada 1998 dalam debutnya sebagai remaja, sekarang mempunyai skor menang-kalah 25-5 pada turnamen tersebut.
"Ia mempunyai permainan menyerang yang bagus. Ia menekan saya pada awal. Ia benar-benar tidak memberi saya peluang. Saya tidak mendapat banyak peluang untuk menangani bola," ujar Hingis.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006