Masyarakat merasa vaksin tidak terlalu penting dan COVID-19 tidak terlalu berbahaya atau untuk dikhawatirkan
Bengkulu (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menyebutkan sejak Januari hingga Juni 2022 sebanyak 101.368 dosis vaksin COVID-19 dari berbagai jenis telah memasuki masa kadaluwarsa, karena antusias dan minat masyarakat melakukan vaksin berkurang.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni di Bengkulu, Jumat mengatakan vaksin kadaluwarsa tersebut sebagian masih tersimpan di gudang penyimpanan yang ada di kabupaten dan kota.

Baca juga: BIN Daerah Sumbar buka gebyar vaksinasi booster di perguruan tinggi

"Hingga saat ini ada ratusan ribu dosis vaksin COVID-19 di Provinsi Bengkulu yang telah kadaluwarsa," kata Herwan.

Sebab, saat ini kasus aktif COVID-19 di Provinsi Bengkulu tidak mengalami penambahan dan penerapan pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berada di level satu.

Baca juga: Kemenkes pertimbangkan vaksinasi lengkap untuk usia di bawah 6 tahun

"Masyarakat merasa vaksin tidak terlalu penting dan COVID-19 tidak terlalu berbahaya atau untuk dikhawatirkan," ujarnya.

Berikut jumlah vaksin COVID-19 yang telah kadaluwarsa yaitu AstraZaneca 4.560 dosis, Chadox sebanyak 35.920 dosis, Pfizer bilateral 4.356 dosis.

Baca juga: Pertimbangan vaksin dosis empat karena prediksi pandemi berkepanjangan

Pfizer covax 17.412 dosis, Moderna 10 dose sekitar 9.770 dosis, Moderna 14 dose sekitar 2.730 dosis, Sinovac 2.010 dosis dan vaksin jenis Covovax 24.610 dosis.

Sedangkan total vaksin kadaluwarsa di wilayah Bengkulu yaitu Kabupaten Bengkulu Selatan 2 ribu dosis, Bengkulu Tengah 12.072 dosis, Bengkulu Utara 46.424 dosis, Kaur 896 dosis, Kepahiang 388 dosis, Mukomuko 16.034 dosis, Rejang Lebong 7.280 dosis, Kabupaten Seluma 9.714 dosis dan Kota Bengkulu sekitar 6.560 dosis.


Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022