Dari jumlah terserang PMK tersebut, ternak yang sembuh mencapai 1.080 ekor, sakit 4.271 ekor, mati 153 ekor dan potong bersyarat 25 ekor,

Sleman (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat hingga 21 Juli 2022 kasus ternak yang positif terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) mencapai 5.529 ekor.

"Dari jumlah terserang PMK tersebut, ternak yang sembuh mencapai 1.080 ekor, sakit 4.271 ekor, mati 153 ekor dan potong bersyarat 25 ekor," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Jumat.

Menurut dia, dari pemantauan di lapangan setelah kasus PMK di Sleman ini terjadi lebih dari dua bulan dan setelah Hari Raya Idul Adha 2022 penambahan kasus harian mulai menurun.

"Kasus PMK di Sleman berkisar antara 24 hingga 60 kasus per hari. Saat ini kasus PMK di Sleman mulai menurun karena penanganan ternak sakit dengan pengobatan dan penerapan boisecurity yang ketat," katanya.

Baca juga: Satgas: 600.572 ekor sapi sudah menerima vaksin PMK

Ia mengatakan, penanganan PMK di lapangan tetap dilaksanakan rutin termasuk desinfeksi kandang ternak di tiap-tiap kapanewon (kecamatan).

"Hari ini juga dilakukan disinfeksi atau penyemprotan disinfektan kandang ternak di wilayah Kapanewon Pakem , Cangkringan dan Turi," katanya.

Suparmono mengatakan, untuk dukungan disinfektan berupa jenis eco enzym sebanyak 450 sampai 500 liter dari pengurus eco enzim Sleman sedangkan peralatan Hand sprayer dukungan dari Polda DIY, BPBD Sleman dan dari dinas maupun dari kelompok ternak.

"Penyemprotan melibatkan personel dari BPBD Kabupaten Sleman 15 orang, Polda DIY 30 orang, Polres Sleman 20 orang, TNI enam orang dan dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman 25 orang," katanya.

Ia mengatakan, kandang ternak yang disasar untuk kegiatan ini di delapan titik lokasi baik zona hijau, zona kuning dan zona merah dengan menerapkan SOP dan ketentuan Biosecurity ketat.

"Selain melakukan disinfektan juga akan memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada para peternak agar para peternak mengetahui pentingnya desinfeksi dan manfaat eco enzym dalam penanggulangan PMK," katanya.

Baca juga: BNPB: Peternak terdampak PMK hingga ternaknya mati dibantu Rp10 Juta

Selain eco enzym ini untuk kegiatan bersama desinfeksi oleh satgas PMK, eco enzym juga dibagikan kepada kelompok ternak untuk dapat melakukan desinfeksi mandiri terutama untuk kandang-kandang di zona merah.

"Kami dari Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Pengurus Eco Enzym Nusantara wilayah Sleman yang turut ambil bagian dalam penanggulangan PMK di Kabupaten Sleman," katanya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022