Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubianto Wiyogo berharap komunike dapat menjadi alat untuk advokasi semua negara G20 dalam mendukung pemberdayaan perempuan yang lebih baik.
“Komunike ini merupakan dokumen penting yang disampaikan pada Presiden Joko Widodo sebagai rekomendasi bagi para pemimpin G20,” ujar Giwo di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kowani dorong perempuan di pedesaan dapat penguatan literasi digital
Sebelumnya, pada penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Women20 (W20 Summit), diserahkan komunike pada Co-Sherpa G20 Presidensi Indonesia. Komunike itu kemudian diajukan ke KTT G20 Indonesia di Bali pada November mendatang.
Hasil W20 tersebut juga menandai lahirnya “Toba Track”, sebagai komitmen dari W20 untuk memberikan aksi nyata dalam pemberdayaan perempuan.
“Kami berharap komunike akan membuka jalan bagi pengembangan lebih lanjut dari pemerintahan dunia yang adil dan berkelanjutan, berdasarkan kebebasan, perdamaian, dan keadilan sosial, khususnya untuk negara-negara G20,” harap Giwo.
Dia menjelaskan selama beberapa bulan terakhir, Kowani dan delegasi W20 melakukan diskusi intensif tentang isu-isu kritis yang berkaitan dengan diskriminasi, inklusi ekonomi, kesehatan dan kesetaraan gender, perempuan pedesaan, dan penyandang disabilitas.
Sementara Chair of W20 Indonesia Handrianus Uli Silalahi yang juga bagian dari Kowani mengatakan pertemuan W20 menawarkan dan memiliki kesempatan penting dalam memastikan pemulihan ekonomi yang inklusif dengan menempatkan peran perempuan.
Baca juga: Kowani ajak suarakan penghapusan diskriminasi lewat W20
Baca juga: Indonesia dorong penguatan empat isu di 'meeting W20'
Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022