PHM berhasil keluar menduduki peringkat pertama setelah unggul di sebagian besar skenario pemadaman kebakaran dan penyelamatan.
Surahman, Wakil Ketua Panitia dan Inisiator UFRC 2022, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, mengungkapkan UFRC membuka mata manajemen bahwa ternyata masing-masing zona memiliki kemampuan HSSE (health, safety, security, environment) yang berbeda.
Untuk itu evaluasi dari kegiatan ini adalah bisa membantu dibuat perencanaan lebih komprehensif untuk bisa meningkatkan standar kemampuan HSSE atau meratakan semua kemampuan di setiap zona.
“Memang secara kemampuan ada beberapa menonjol misalnya skill tali menali, rescue, fire fighting itu memang tugas kami melihat gap itu dari subholding akan setarakan prosedurnya biar semuanya bisa sama,” kata Surahman.
Dia menuturkan seluruh peserta sebenarnya sudah menunjukkan kemampuan rescue di atas standar yang telah diterapkan, hanya saja tim PHM mampu menaikkan standar tersebut melalui raihan penilaian yang memuaskan.
Dia menilai sejak awal sistem di PHM sudah berjalan baik dan secara skill knowledge individu juga unggul.
"Termasuk beberapa cabang (skenario tantangan) yang mungkin tim lain susah, mereka sudah kuasai, mereka punya sarana fasilitas lengkap. Tim lain mungkin fokus di fire tapi mereka sudah siap di skenario lainnya," ungkap Surahman.
UFRC ini, kata dia, salah satu tujuan utamanya untuk bisa berbagi pengetahuan tentang HSSE yang sangat krusial penerapan dan implementasinya di bisnis migas. Menurutnya, salah satu yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan membuat skill HSSE masing-masing pekerja sama adalah dengan memanfaatkan fasilitas dan infrastruktur yang ada di HSE TC Sungai Gerong, salah satu fungsi di bawah Pertamina Corporate University dan Direktorat Sumber Daya Manusia Pertamina.
“Kita akan dorong, masing-masing zona rutin latihan di HSE TC Sungai Gerong. Di sini fasilitas alat lengkap mulai dari rescue, fire fighting atau water rescue kami dorong ke sini aja setiap zona itu jadi kompetensi training bisa sama,” jelas Surahman yang juga sebagai Senior Analyst Emergency Response Crisis Management (ERCM) PHE.
Sementara itu, Rachmad Dany, Kapten dari tim Zona 8 PHM, menuturkan pada dasarnya perwira PHM selalu dalam kondisi siap siaga. Menghadapi UFRC 2022 ini, tim zona 8 mengintensifkan berbagai skenario rescue bersama dengan para profesional berpengalaman di perusahaan.
Menurutnya, ajang seperti UFRC ini besar manfaatnya jika diadakan secara berkelanjutan karena jelas mampu membantu para pekerja Pertamina terutama yang ada di daerah operasi selalu dalam kondisi siap tanggap bencana. Dia mencontohkan di tim zona 8 justru menempati posisi yang sangat beragam tidak khusus di tim HSSE.
Dwi Cahyono, Ketua tim juri UFRC, menyatakan beberapa kriteria penilaian untuk skenario kali ini antara lain incident command control, kemudian teknik pemadaman, penempatan pasukan pemadanam di titik-titik tertentu untuk memudahkan dalam mengendalikan kobaran api.
Sementara itu, Yan Martes Andreas, VP Pertamina Corporate University, menuturkan kegiatan seperti UFRC sudah sewajarnya bisa berjalan rutin, tidak hanya SHU tapi juga Subholding lain di bawah Pertamina. HSE TC Sungai Gerong juga tidak akan berjalan di tempat. Sebagai langkah mendukung perkembangan zaman, manajemen HSE TC juga sudah siapkan modul pelatihan modern.
"Kita buat culture baru bagaimana buat aspek kekinian kita lari ke digitalisasi. September nanti ada demo room digital pelatihan HSSE, " ungkap Yan.
Leodan Haadin, VP HSSE Performance & Post Event Management Pertamina, menyatakan bahwa ajang UFRC 2022 diharapkan jadi trigger untuk mengembalikan marwah sebenarnya fungsi dan kegunaan dari keberadaan HSE TC Sungai Gerong. Dia menuturkan sejak awal berdiri, Pertamina secara tegas menempatkan HSSE sebagai syarat wajib yang harus dipenuhi setiap pekerja Pertamina.
Baca juga: Pertamina Hulu Mahakam adakan pemeliharaan fasilitas migas daerah rawa
Baca juga: Pertamina Hulu Mahakam adakan pemeliharaan fasilitas migas daerah rawa
Baca juga: Pertamina Hulu Energi gandeng UPC gelar kompetisi penyelamatan
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022