"Sebenarnya kami memiliki proyek penelitian yang sangat besar tentang itu (alternatif sumber daya energi berkelanjutan). Jadi saya pikir kami sangat tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia," kata Robbert dalam konferensi pers di Gedung BJ Habibie, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta, Kamis.
Menteri Robbert menuturkan ada banyak peluang yang bisa digali melalui kolaborasi Indonesia dan Belanda terkait pengembangan energi berkelanjutan atau energi terbarukan.
Penggunaan dan pengembangan energi berkelanjutan ditujukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam upaya mengatasi krisis iklim, sehingga penggunaan energi berkelanjutan harus diupayakan.
"Tentang energi berkelanjutan, saya pikir ini jelas sesuatu yang harus dilakukan oleh kedua negara. Apa yang kami lakukan adalah berinvestasi banyak dalam penelitian tentang alternatif-alternatif sumber daya energi berkelanjutan, apakah itu surya atau angin," ujarnya.
Sementara Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menuturkan untuk melakukan transisi energi dari energi fosil ke energi bersih atau energi terbarukan, pelibatan industri mapan cukup penting.
Menurut dia, Belanda mempunyai banyak industri mapan di bidang energi baru dan terbarukan, sehingga Indonesia bisa belajar banyak hal dari Belanda.
"Jadi kami ingin mengundang beberapa dari mereka untuk datang bekerja bersama dengan kami di sini karena kami memiliki ekosistem yang sangat berbeda, iklim yang berbeda," ujarnya.
Indonesia dan Belanda diharapkan dapat berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan riset terutama dalam mewujudkan energi berkelanjutan dan mendorong transisi energi ke energi bersih.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022