Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyerukan pemberdayaan ekonomi perempuan dan pemulihan yang merata pada saat memberikan sambutan secara virtual dalam KTT Women 20.

“Menempatkan pemberdayaan ekonomi perempuan di jantung forum adalah kunci untuk memberikan global exit strategy yang sukses. Hal ini penting karena di seluruh anggota G20 kesenjangan gender tetap ada dan menghambat pembangunan berkelanjutan,” katanya seperti yang dikutip dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Selama masa krisis termasuk pandemi COVID 19 pemberdayaan ekonomi perempuan di seluruh dunia terus menghadapi hambatan besar. Melihat hal tersebut, sebagai outreach group dalam Presidensi G20 Indonesia yang mewakili suara perempuan, W20 berkomitmen untuk menjembatani kesenjangan disparitas gender.

“Di pucuk pimpinan forum ekonomi utama dunia, kami ingin melihat hasil nyata dalam pemberdayaan ekonomi perempuan,” tegas Menko Airlangga.

Forum G20 bertujuan mendukung anggota dalam mencapai target G20 untuk menutup kesenjangan gender dalam partisipasi sebesar 25 persen pada 2025. Forum G20 juga terus membuat kemajuan bagi keterwakilan perempuan dalam kegiatan ekonomi.

Sekitar setengah dari anggota G20, kata dia, telah menunjukkan kemajuan yang lebih baik dari yang diharapkan untuk mencapai tujuan 2025. Di Indonesia, peran perempuan semakin signifikan dalam perekonomian nasional. Sebanyak 61 persen perempuan berkontribusi terhadap perekonomian dan sekitar 50 persen dari 60 juta UMKM dimiliki perempuan.

Hal itu menjadi sangat signifikan karena UMKM di Indonesia mampu menyerap 97 persen tenaga kerja sektor usaha. Pemerintah Indonesia juga terus berupaya mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan melalui alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Kartu Prakerja.

Baca juga: G20 diharapkan dorong pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender

Menko Airlangga pun optimis melihat ada sinergi yang kuat di antara negara-negara dengan W20 sebagai engagement group yang esensial dalam forum G20, terutama untuk berbagi tindakan dalam mencapai global exit strategy yang lebih inklusif dan tangguh.

“Kita perlu berbuat lebih banyak untuk mencapai tujuan W20 yakni Recover Together and Recover Equally,” tegasnya.

Adapun Presidensi Indonesia telah mengidentifikasi dua prioritas utama pemberdayaan perempuan yang bertujuan menciptakan nilai ekonomi baru dan memberdayakan perempuan dalam ekonomi baru.

Pertama, mendukung UMKM milik perempuan berpartisipasi penuh dalam transformasi ekonomi berbasis digital yang inklusif. Kedua, berinvestasi dalam keterampilan digital dan STEM skill perempuan dan anak perempuan untuk berpartisipasi di semua sektor ekonomi.

Menko Airlangga berharap W20 dapat melanjutkan tugas tersebut dan menantikan untuk melihat hasil di masa depan. Komunike W20 dipercayai akan menambah wawasan berharga bagi Deklarasi Pemimpin G20 dan meningkatkan pendekatan Indonesia untuk mengarusutamakan pemberdayaan perempuan dalam agenda G20.

“Saya mencatat bahwa perempuan dapat membangun generasi masa depan yang jauh lebih baik sehingga perempuan mampu berperan sebagai jembatan untuk meningkatkan kualitas hidup di masa depan. Ide yang disiapkan W20 tahun ini dapat menjadi peluang untuk meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan berkelanjutan di tengah gelombang tantangan dunia,” ucap Menko Airlangga.

Baca juga: Delegasi W20 Italia: Perempuan harus bersatu melawan diskriminasi

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022