Eriska mengakui ia menjadi lebih khawatir untuk keluar rumah saat mengurus putri kecilnya.
"Sekarang lebih mikir-mikir lagi kalau mau ke luar," kata Eriska kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kiat buat suasana makan bersama anak makin menyenangkan
Baca juga: Rifat Sungkar sebut pentingnya "car seat" untuk keamanan anak di mobil
Ia mengenang bedanya mengurus anak pada masa sebelum muncul COVID-19. Aktivitas ke luar rumah bisa dilakukan secara bebas tanpa waswas terinfeksi virus. Saat mengajak anak jalan-jalan di dekat, ia lebih membutuhkan banyak perlengkapan untuk menjaga kebersihan.
Hal lain yang berbeda adalah metode menjemur bayi. Ketika baru dikaruniai putra pertama, seperti orangtua pada umumnya, Eriska menjemur bayi sejenak di luar rumah di pagi hari agar tubuh memproduksi vitamin D. Si adik saat ini juga tetap melewati rutinitas ini, tetapi Eriska enggan untuk membawanya ke luar rumah.
"Sekarang aku jemur tapi indoor, di ruangan yang ada jendela besar," katanya sembari tersenyum kecil.
Pengalaman baru yang dirasakan bukan cuma soal mengurus anak perempuan, tapi juga dari soal proses melahirkan. Saat melahirkan anak pertama, Eriska menjalani persalinan normal. Dia sudah bersiap menjalani proses yang sama untuk anak kedua. Namun, rencana itu berubah menjadi operasi caesar karena janinnya terlilit tali pusar.
"Hatinya sudah siap lahir normal tapi ternyata aku dapat pengalaman baru," ujar dia.
Eriska kini merasakan jadi ibu dari anak laki-laki dan perempuan. Sebelum mempersiapkan kelahiran putrinya, pemeran "Teka-teki Tika" itu sempat mencari-cari perlengkapan bayi yang masih disimpan dan bisa digunakan kembali. Namun, untuk urusan pakaian bayi, dia harus kembali berbelanja baju baru.
"Soalnya gendernya juga berbeda, dan anakku yang pertama kan sudah enam tahun," kata aktris kelahiran 3 Juni 1994 itu.
Persiapan lainnya adalah membeli kereta bayi yang praktis untuk bepergian, apalagi kini dia sudah memiliki dua anak.
"Sama suami, aku sudah mikirin stoller yang mudah dibawa ke kabin pesawat," ujarnya.
Mothercare menghadirkan model terbaru kereta dorong atau stroller ternama dari Belanda, yaitu Bugaboo. Di Indonesia, varian yang sudah hadir adalah Bugaboo Butterfly yang bisa dilipat dengan satu tangan dalam waktu satu detik.
Kereta dorong itu memiliki ruang penyimpanan barang yang luas di bagian bawah kereta dorong. Ukuran stroller ini saat dilipat 54 cm x 45 cm x 23 cm, sehingga dapat masuk ke kabin pesawat atau kereta, dan berat yang dimilikinya saat dilipat 7,3 kg.
Baca juga: Cara Eriska Rein atasi "stretch mark" saat hamil
Baca juga: Tips redakan pegal tanpa pijat ala Eriska Rein
Baca juga: Pentingnya peran orang tua kenalkan anak bersekolah tatap muka
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022