Surabaya (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang menerapkan transaksi digital nontunai dalam kegiatan jual beli di pasar.

"Saya sangat senang melihat para pedagang dapat bertransaksi dengan nontunai. Langkah yang dilakukan Ibu Bupati Banyuwangi ini sangat tepat untuk meningkatkan kualitas para pedagang," ujar Jerry saat meninjau Pasar Rogojampi, Banyuwangi, Rabu.

Dengan adanya transaksi nontunai, kata dia, akan membantu pencatatan keuangan para pedagang sehingga ketika mereka membutuhkan akses modal ke perbankan lebih mudah dan tinggal menunjukkan buku tabungan untuk mempermudah perbankan dalam memberikan penilaian.

Baca juga: BI: Pengguna QRIS terus bertambah jadi 19 juta pedagang

Pada kesempatan itu, Wamendag Jerry berbelanja di sejumlah pedagang dan rata-rata para pedagang di Pasar Rogojampi Banyuwangi telah menggunakan transaksi digital berbasis quick response code Indonesian standard (QRIS).

Salah satunya, Aminah, seorang pedagang daging mengaku senang dengan penggunaan QRIS tersebut.

"Enak menggunakan QRIS, lebih aman. Uangnya tidak mudah hilang atau selip saat pengembalian," katanya.

Baca juga: BI: 18,7 juta pedagang dan pengguna telah tersambung QRIS

Hal senada diakui Tri Puji Susilo, seorang pedagang bawang yang mengaku menggunakan QRIS setahun terakhir sehingga membuatnya semakin rajin menabung.

"(Dana) nontunai jarang kami ambil, yang tunai kami putar lagi sebagai modal," ujarnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang mendampingi kunjungan Wamendag menyampaikan bahwa sebagian besar pedagang di Pasar Rogojampi telah menggunakan QRIS untuk transaksi.

Baca juga: BI: 133 ribu pedagang di Kepulauan Riau telah gunakan QRIS

"Dari 467 pedagang yang ada, sebanyak 341 pedagang sudah menggunakan QRIS," katanya.

Untuk pasar lain di Banyuwangi, katanya, secara bertahap dilakukan digitalisasi. Saat ini dari 21 pasar di Banyuwangi, sebanyak 16 pasar di antaranya telah menerapkan QRIS, sedangkan para pedagang mencapai 1.211 orang dari total 5.544 yang terdaftar.

"Kami terus melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada para pedagang maupun masyarakat mengenai digitalisasi transaksi ini. Kami yakin seiring waktu transaksi cashless ini menjadi gaya hidup," ujar Ipuk.

Pewarta: Fiqih Arfani/Novi Husdinariyanto
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022