Jakarta (ANTARA) - Pemulihan ekonomi dan daya saing industri Indonesia mendapat apresiasi positif dalam pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan American Chambers of Commerce in Indonesia (AmCham) dan pelaku usaha Amerika Serikat.

“Pelaku usaha AmCham Indonesia mendukung upaya kolaborasi yang dapat ditempuh untuk berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan daya saing Indonesia, di tengah tantangan global seperti krisis pangan dan energi serta tensi geopolitik," kata anggota AmCham dan Founder of Castle Asia, James Castle, seperti dikutip dalam keterangan Kemenko Perekonomian di Jakarta, Rabu.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas isu-isu yang cukup luas antara lain mencakup perluasan iklim investasi dan dukungan partisipasi pelaku usaha termasuk pihak swasta AS dalam membantu pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan daya saing industri, kebijakan Pemerintah terkait Energi Baru dan Terbarukan (EBT), potensi ekonomi digital Indonesia hingga Presidensi G20 Indonesia yang dikaitkan dengan peran Indonesia pada Global Crisis Response Group (GCRG).

“Varian Omicron agak meningkat pada beberapa pekan terakhir di beberapa negara termasuk Indonesia, namun masih dalam batas terkendali”, ujar Menko Perekonomian mengawali pembahasan mengenai perkembangan terkini kasus COVID-19.

Menko Airlangga juga menyampaikan strategi kebijakan energi baru dan terbarukan yang dilakukan untuk mencapai Net Zero Emission (NZE), roadmap transisi energi, dan regulasi yang mendukung penggunaan EBT.

“Pemanfaatan energi panas bumi saat ini berada pada tahap eksplorasi, dan pembiayaannya mendapat dukungan dari Pemerintah dan BUMN. Diharapkan mendapatkan juga dukungan dari pihak swasta termasuk bank-bank swasta milik AS,” ujar Airlangga.

Menyimak berbagai masukan dari pelaku usaha AmCham Indonesia, Airlangga juga memberikan penjelasan mengenai mekanisme transisi energi, krisis pangan global dan akses pasar yang memiliki potensi kerjasama dengan pelaku usaha.

Selanjutnya terkait dengan krisis pangan, dijelaskan bahwa Pemerintah Indonesia saat ini fokus dalam program diversifikasi pangan, efisiensi distribusi pangan, serta peningkatan produktivitas komoditas pertanian. Pemerintah juga akan mempertimbangkan bentuk-bentuk fasilitasi perdagangan yang dapat mengatasi kelangkaan komoditas pangan.

Airlangga juga meyakinkan pelaku usaha bahwa saat ini Pemerintah tetap mengupayakan pembukaan akses pasar di negara-negara tujuan ekspor utama, seperti Uni Eropa dan Amerika. Ia menilai adanya perjanjian Free Trade Agreements (FTA) akan sangat membantu dalam mengamankan akses pasar di tengah tensi geopolitik yang kian memanas.

Tak hanya itu, AmCham Indonesia juga membahas perkembangan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru dan antusias dalam mendapatkan informasi kemajuan pengerjaan IKN untuk periode 2023-2024.

“Pemerintah telah memiliki masterplan proyek pembangunan IKN yang akan disampaikan kepada publik pada kesempatan berikutnya. Diharapkan pihak swasta AS dapat berpartisipasi dalam pembangunan IKN dengan mengacu pada masterplan tersebut,” ujar Airlangga.

Baca juga: IMF nilai reformasi jadikan Indonesia lebih tahan guncangan

Baca juga: Gubernur BI ajak seluruh anggota G20 komit dukung pemulihan ekonomi

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022