Jakarta (ANTARA) - China diperkirakan akan mencatat produksi biji-bijian yang stabil tahun ini, meski terdapat sejumlah tantangan seperti banjir musim gugur yang langka tahun lalu, lonjakan kembali sporadis kasus COVID-19, dan fluktuasi drastis di pasar hasil pertanian global, kata seorang pejabat pertanian negara tersebut pada Rabu (20/7).
"China mencatat situasi produksi biji-bijian yang baik tahun ini," ujar Liu Lihua, seorang pejabat di Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China, dalam sebuah konferensi pers.
Negara itu melaporkan peningkatan output biji-bijian pada musim panas sebesar 1,435 miliar kilogram tahun ini dan telah memanen padi awal (early rice) lebih dari 60 persen.
China diperkirakan akan mengamankan panen musim gugur yang melimpah, kata Liu, seraya menuturkan bahwa area penanaman mengalami ekspansi yang stabil tahun ini dan proses pertumbuhan tanaman biji-bijian musim gugur tercatat normal.
Biji-bijian musim gugur menyumbang 75 persen dari total output biji-bijian China, sedangkan sisanya terdiri dari biji-bijian musim panas dan padi awal.
Serangkaian upaya akan dilakukan untuk memperkuat pengelolaan lahan pertanian, serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap berbagai bencana yang berkaitan dengan cuaca guna mengamankan panen musim gugur yang baik, imbuh sang pejabat.
China menargetkan untuk memastikan output biji-bijian selama setahun penuh pada tahun ini tetap di atas 650 miliar kilogram, menurut laporan kerja pemerintah tahun ini.
Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022