Surabaya (ANTARA News) - Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Anadarko Indonesia Company, mulai Mei mendatang, melakukan ekplorasi enam sumur minyak di Blok North East Madura III, utara laut Pulau Madura, sekitar 88 kilometer dari Kabupaten Sumenep, dengan investasi 50 juta dolar AS. Kadin Hupmas BP Migas, Amir Hamzah didampingi President General Manager Anadarko Indonesia Company, Gregory A Lanham, mengemukakan hal itu kepada wartawan di Surabaya, Jumat, usai Sosialisasi Pengeboran Eksplorasi Lepas Pantai di Blok North East Madura III dengan Gubernur Jatim, Imam Utomo dan jajarannya di Kantor Gubernur Jatim. "Anadarco baru pertama kali melakukan eksplorasi minyak dan gas di Indonesia, selama ini perusahaan migas asal AS ini sudah melakukan investasinya migas di seluruh dunia dengan nilai investasi 25 triliun dolar AS. Sedangkan investasi terbanyak dilakukan di Aljazair (Algeria)," ujar Amir Hamzah. Pada tahun 2006 ini Anadarco bakal mengeksplorasi enam sumur masing-masing sumur Jahe I, Garam I, Kunyit I dan Merica I dengan kedalaman antara 6.265 hingga 6.670 kaki atau 1.909-2.033 meter, sedangkan dua sumur lainnya akan dieksplorasi pada tahun 2007. "Kalau memang eksplorasi tersebut ketemu. diharapkan cadangannya adalah cadangan minyak dan diharapkan 2009-2010 sudah bisa berproduksi. Sekarang ini survei seismik, dan hasil survei seismik biasanya merupakan interprestasi umum awal dari kemungkinan cadangan yang ada disana apa," ungkapnya. BP Migas mengharapkan ditemukannya cadangan minyak yang ekonomis di Lepas Pantai Laut Jawa tersebut, karena selama ini ada cadangan yang ekonomis dan tidak ekonomis. "Berapa besar cadangannya belum bisa diperkirakan dan Anadarko bilang kisarannya masih cukup besar," ucapnya. Amir Hamzah menyatakan, penemuan enam sumur minyak di Utara Laut Pulau Madura tersebut, merupakan penemuan cadangan minyak setelah penemuan Lapangan Jeruk yang ditemukan Santos, Kontraktor Production Sharing (KPS) seperti Anadarko. Setelah pemboran eksplorasi di enam sumur tersebut, nanti akan ada tahapan pengeboran lanjutan. Eksplorasi dilakukan untuk membuktikan berapa cadangan migas yang ada. "Pak Gubernur tadi menanyakan, kapan produksi pertama --eksploitasi--. Kami katakan 2009-2010. Sekarang diadakan pengeboran awal, konstruksi platform, pengadaan fasilitas dan sebagainya," tuturnya. Kalau nanti di enam sumur tersebut ditemukan cadangan minyak, ujar Amir Hamzah, maka nanti akan menjadi nilai tambah bagi Indonesia. Sebaliknya, kalau tidak ditemukan yang menanggung biaya eksplorasi Anadarko sendiri. "Kalau ketemu nanti akan `share` dengan Medco," katanya. Peran BP Migas dalam eksplorasi migas adalah mengawasi dan mengendalikan KPS. Sedangkan untuk bagi hasil minyak, 85 persen untuk negara dan 15 untuk KPS minyak, adapun prosentasi propinsi dan kabupaten berada di Departemen Keuangan. Kontrak kerja sama BP Migas dengan Anadarco berlangsung akhir tahun 2004 lalu, sedangkan dengan Medco Energi EJV ditandatangani Juli 2005.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006