Ada juga dewan pemuda di sektor swasta yang memastikan sektor swasta diwakili pemuda di semua bidang dan tingkatJakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda Uni Emirat Arab (UAE) Shamma Al Mazrui menceritakan bagaimana berbagai inisiatif pemerintahnya untuk memberdayakan pemuda.
“Kami punya beberapa inisiatif untuk memastikan bahwa pemuda bisa menjadi pimpinan dalam pengambilan kebijakan di negara saya dan ini kami lakukan dengan berbagai inisiatif, untuk melakukan kebijakan-kebijakan yang memenuhi kebutuhan pemuda,” ujar Shamma Al Mazrui dalam Gelar Wicara KTT Y20: Keberagaman dan Inklusi di Jakarta, Selasa.
Uni Emirat Arab memberdayakan pemuda dalam berbagai program sederhana.
“Bagaimana caranya untuk bisa melaksanakan secara nyata. Jadi ini kami terjemahkan secara nyata dalam berbagai program sederhana. Pertama, Uni Emirat Arab punya dewan pemuda untuk memastikan bahwa punya suara di berbagai tingkat, termasuk dewan pemuda di kabinet kami dan kami memastikan ada dewan pemuda di tujuh provinsi yang bekerja di isu kedaerahan di masing-masing provinsi kami,” kata Shamma.
Baca juga: RI segera ratifikasi perjanjian Indonesia-UAE CEPA
Ada juga dewan pemuda di kementerian dan lembaga yang bekerja pada berbagai topik, perubahan iklim, kelestarian, dan lain-lain.
“Ada juga dewan pemuda di sektor swasta yang memastikan sektor swasta diwakili pemuda di semua bidang dan tingkat,” kata dia.
Kedua, lanjut Shamma, Uni Emirat Arab mempunyai kebijakan yang mewajibkan setidaknya ada satu pemuda di dewan direksi di semua Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Ketiga, pada 2021 kami meluncurkan inisiatif untuk melatih pemuda untuk bisa menjadi anggota parlemen untuk bisa beraktivitas secara langsung untuk bisa membangun kebijakan di parlemen,” kata dia.
Terakhir, lanjut Shamma, terdapat inisiatif untuk bisa mengarusutamakan suara perempuan melalui dialog.
“Acara yang sangat kami banggakan yang memungkinkan pemuda untuk bisa membahas tentang berbagai bahasan dan bisa diakses di website youth circle kami . Ini adalah cara untuk memberdayakan pemuda. Kami melakukan dialog yang berkelanjutan dan hasil dialog itu digunakan untuk proses pengambilan kebijakan pemerintah,” ujar dia.
Terkait kuota pemuda di pemerintahan, Shamma mengatakan bahwa kuota saja tidak akan cukup.
“Kuota saja tidak akan cukup. Supaya kami bisa memberdayakan pemuda kami harus memahami kenapa pemuda itu penting dan apa yang mereka anggap penting. Itu harus menjadi pandangan kami sebagai pemerintah,” kata dia.
Ia mengatakan UAE percaya bahwa potensi pemuda itu tidak ada batasnya.
“Kepemimpinan negara kami percaya bahwa masing-masing insan pemuda itu punya potensi tumbuh tak terbatas dan berkontribusi kepada pemerintah kami,” kata dia.
Baca juga: Menlu RI-UAE bahas sejumlah kerja sama bilateral
Baca juga: Startup Greens tandatangani kesepakatan dengan perusahaan UAE E-Tech
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022